Kabupaten Klaten – Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani melakukan monitoring di tempat isolasi terpusat, yang berada di GOR Gelarsena, untuk memastikan secara langsung penanganan masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 berjalan dengan baik, Rabu (4/8/2021).
Dalam kunjungannya tersebut, Hj. Sri Mulyani memastikan fasilitas tempat isolasi terpusat tersebut mencukupi untuk menunjang perawatan pasien isolasi, mulai dari ketersediaan tabung oksigen terisi, jumlah tenaga kesehatan yang bersiaga, sampai dengan menu makan selama pasien mengikuti isolasi terpusat.

Selain itu, Hj. Sri Mulyani juga menyapa warga yang menjalani isolasi terpusat, meskipun dari luar pintu masuk GOR Gelarsena. Hj. Sri Mulyani menyampaikan, Pemkab Klaten juga menyiapkan tempat isolasi terpusat khusus untuk ibu hamil dan menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dalam hal ini, ibu hamil dan menyusui yang terkonfirmasi Covid-19 menempati isolasi terpusat di Hotel Edotel Klaten.
“Hotel Edotel Klaten memiliki kapasitas kurang lebih 28 tempat tidur, yang terdiri dari lantai I dan lantai II. Awalnya, Hotel Edotel itu dipakai untuk pasien umum laki-laki dan perempuan. Dari hasil rapat, kita sepakati, bahwa Edotel akan dipakai untuk tempat isolasi ibu hamil dan menyusui saja,” tuturnya.
Hj. Sri Mulyani menambahkan, penyediaan tempat khusus bagi ibu hamil dan menyusui tersebut untuk mempermudah pengawasan kesehatan, serta memisahkan pasien Covid-19, dengan pasien lainnya. Sebab, ibu hamil dan menyusui butuh penanganan tersendiri.
“Kasus ibu hamil yang positif Covid-19 terkadang takut dibawa ke tempat isolasi terpusat, karena takut campur dengan pasien lain. Selain itu, ibu hamil memang harus mendapat pendampingan dari tenaga medis khusus. Hal itu dilakukan untuk menjamin asupan gizinya selama isolasi, serta menghindari terjadinya stunting saat proses persalinan,” imbuhnya.
Hj. Sri Mulyani yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Klaten itu juga mengungkapkan, Pemkab Klaten juga mengusulkan kepada Kepala BNPB RI, serta Kementerian Kesehatan RI, agar rumah sakit darurat Covid-19 yang memanfaatkan PKU Muhammadiyah Prambanan, dibantu kelengkapan sarana prasarana (sarpras) dan tenaga medis. Sebab, tempatnya sudah layak dan berkapasitas 150 tempat tidur, dengan masing- masing lantai, ada 50 tempat tidur.
“Apabila dukungan dari Pemerintah Pusat itu bisa terealisasi, maka bisa memecahkan sekitar 60 persen permasalahan penanganan Covid-19 di Kab. Klaten. Kami berharap, usulan itu menjadi bahan pertimbangan dan perhatian Pemerintah Pusat,” pungkasnya.
Koresponden : Wawan