Kabupaten Klaten – Masyarakat Kabupaten Klaten diminta mewaspadai fenomena La Nina, mengingat Kondisi cuaca di Klaten sejak akhir Mei hingga awal Juni tergolong berubah- ubah. Pada siang hari kerap kali panas dengan sinar matahari yang menyengat, namun sore harinya terkadang mendadak mendung disertai hujan dan angin. Kejadian itu sering berdampak pada kerusakan rumah dan pohon. Hal tersebut disampaikan Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani di Kantor Pemkab Klaten, Selasa (7/6/2022).
Sri Mulyani mengatakan bahwa berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau di Klaten bakal mundur yang sebelumnya diperkirakan datang bulan Mei, namun faktanya hingga awal bulan Juni ini hujan masih turun.
“Berdasarkan prakiraan BMKG pada akhir Mei sebetulnya masuk musim kemarau. Namun, kemungkinan mundur karena dampak fenomena La Nina di Laut Pasifik yang bergerak ke barat. Oleh sebab itu, periode ini akan diawali dengan kemarau basah yang berpotensi hujan, angin, dan petir. Maka saya berharap masyarakat tetap waspada,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus. Meski begitu, selama masa peralihan kali ini pihaknya mewanti-wanti warga Klaten selalu waspada karena hujan cukup deras akan masih terjadi, termasuk terjadinya longsor tebing hingga angin kencang sehingga menimbulkan pohon tumbang masih bisa terjadi.
“Mari budayakan tertib membuang sampah, jangan membuang di sungai. Kalau hujan deras akan berakibatkan pada luapan sungai karena bertambahnya volume air. Waspadai juga angin kencang, jangan berlindung di bawah pohon dan yang terpenting selalu jaga kesehatan,” pungkas Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Klaten.
Koresponden : Wawan