Kabupaten Magelang – Dalam upaya melindungi warga Magelang dari penularan virus Corona, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang bergerak dan bergotong royong memproduksi ratusan ribu masker kain secara massal. Masker itu nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam rangka membantu meringankan pemerintah melawan Covid-19 atau Corona.
Untuk tahap awal, masker kain akan diproduksi sebanyak-banyaknya, semampu penjahit. Kini sudah ada dua puluh mesin jahit, dan akan ditambah 20 mesin jahit lagi sesuai dengan kemampuan aula DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang.
“Mesin jahit, bahan dan alat pendukung lainnya secara keseluruhan berasal dari gotong royong seluruh keluarga besar Banteng Magelang yang dimotori semua Anggota DPRD Kabupaten Magelang Fraksi PDI Perjuangan. Menariknya dalam kegiatan sosial ini, seluruh kader tidak boleh mendapatkan masker kain ini,” ujar Sekertaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, Grengseng Pamudji.
“Semua hasil dari pembuatan masker ini dibagikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan saja.” tegasnya.
Tak hanya dijadikan markas berkumpul kader dan pengurus, aula DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang kini menjadi pusat pembuatan masker secara masal. Seluruhnya dikerjakan dengan memberdayakan kader-kader PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, terutama yang terkena dampak ekonomi dari Covid-19.
Sri Redjeki Akhadiyah, salah satu kader yang terkena dampak dirumahkan mengatakan insentif dari pembuatan masker ini mendapat 300 rupiah per masker, sebenarnya tidak cucuk untuk hasil sekian dibanding kalau menjahit dirumah. Namun dia bangga karena ini gerakan untuk kemanusiaan.
Memberdayakan masyarakat yang terkena dampak ekonomi disaat Covid-19 semakin mewabah. DPC PDI Perjuangan kabupaten magelang terus bergerak membantu masyarakat dari berbagai sektor.
Dokter Triyono Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang sekaligus ketua gerakan pembuatan masker masal ini mengatakan, untuk bahan baku pembuatan masker sendiri dinilai sudah cukup memenuhi target produksi. Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan DPR RI dan DPRD Provinsi agar kegiatan produksi ini bisa terus berlanjut sampai masa pandemi berakhir.
“Sementara ini kita upayakan agar pemenuhan bahan bakunya tidak kesulitan. Insya Allah kita sudah ada kainnya. Masyarakat cukup menggunakan masker kain, namun sudah terstandarisasi.” jelas Triyono.
Koresponden: Danang