Sederhana, Potret Toro Mengendarai Motor Klasik ke DPRD

0
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Magelang, Edi Hastoro

Kabupaten Magelang – Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menikmati jalan hidupnya. Seperti yang dilakukan oleh legislator PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, Edi Hastoro yang menggunakan motor klasik keluaran tahun 80-an sebagai kendaraan operasionalnnya.

Bukan tidak memiliki kendaraan lain, namun dirinya lebih bangga menggunakan motor antiknya tersebut. Sehari-harinya, Politisi PDI Perjuangan itu menggunakan kendaraan motor klasik dari rumah menuju gedung DPRD Kabupaten Magelang.

Padahal jarak yang ditempuh dari rumahnya menuju gedung DPRD lumayan cukup jauh dan berkelok serta menanjak. Karena, rumah Edi Hastoro berada di lembah gunung Merbabu dan Andong. Inilah yang menjadi daya pikat tersendiri bagi Toro untuk tetap bekerja menggunakan motor tua.

Toro panggilan akrabnya juga merupakan Ketua PAC PDI Perjuangan Ngablak tersebut sedari kecil memang hobi dengan kendaraan klasik. Maka tak heran jika sampai saat ini duduk di kursi dewan ia tetap setia dengan motor klasiknya. Dia mengatakan, bahwa motor yang digunakannya itu menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya.

Dengan apa yang dilakukannya, Toro ingin mengubah persepsi masyarakat tentang anggapan stigma seoarang anggota DPRD.

“Menghapus stigma tentang anggapan bahwa menjadi anggota dewan itu untuk menaikan taraf hidup pribadi. Karena menurut saya, bukan itu dan tidak perlu dan tidak harus selalu bermewah-mewah, menjadi anggota dewan adalah menjadi sarana pengabdian untuk masyarakat,” ujarnya, Selasa (25/9/2021).

Toro juga menegaskan, bahwa menjadi anggota DPRD memiliki tugas untuk jembatan kesederhanaan. Dengan kesederhaan itu menurutnya lebih bisa menyatu dengan masyarakat. Tidak ada jarak antara masyarakat dengan wakilnya. Masyarakat lebih terbuka dan mudah menyampaikan aspirasi dengan tidak canggung dan Toro pun lebih mudah mendengarkan apa yang menjadi keluh kesah rakyatnya.

“Iya artinya bukan kemewahan yang ditonjolkan melainkan aspirasi warga yang harus diperjuangkan jadi saya tidak ingin memunculkan kesan kemewahan dari seorang anggota DPRD,” jelasnya.

Dia menambahkan, bahwasanya dengan menggunakan motor tua lebih bisa merasakan apa yang namanya perjuangan dan kesabaran. Dengan berbagai medan yang dilewatinya menggunakan motor sederhana menjadikan perjalanan mempunyai sensasi tersendiri. Perjuangan mengendarai motor tua sampai kantor dan kesabaran dengan medan dan problematika motor tua.

“Hidup itu penuh perjuangan dan harus didasari dengan kesabaran, seperti halnya menahklukkan medan yang kadang naik dan juga turun bahkan jalan berlobang bergelombang dengan motor tua,” punngkasnya.

Koresponden : Ari Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here