
Kota Salatiga – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Samuel Wattimena mendorong pemerintah daerah agar lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang konsumsi bahan pangan pendamping beras melalui sosialisasi kandungan gizi dan kemudahan aksesnya.
“Saat ini untuk menarik minat terhadap makanan pendamping beras, yang paling dibutuhkan masyarakat yakni tentang informasi gizi serta kemudahan cara memperolehnya,” ujarnya dalam kegiatan di Kota Salatiga.
Ia juga menekankan perlunya pemerintah daerah menunjukkan cara pengolahan bahan pangan alternatif secara sederhana dan aplikatif.
Menurut Samuel, potensi sumber daya lokal seperti singkong, ubi, porang, dan sagu sangat besar serta perlu dimanfaatkan secara optimal.
“Kita sosialisasikan. Kita masifkan pemasarannya, sehingga bisa menjadi penghasilan,” paparnya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri lomba masak berbahan pangan non-beras dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno di DPRD Kota Salatiga, Jawa Tengah. Lomba tersebut diikuti oleh perwakilan ibu-ibu dari 20 kelurahan se-Kota Salatiga.
Samuel mengungkapkan bahwa banyak peserta mengaku sudah lama tidak mengolah makanan dari bahan non-beras.
Namun, hasil kreasi masakan yang disajikan justru mengejutkan, karena menunjukkan potensi kuliner lokal yang kaya dan bervariasi.
Ia juga mengapresiasi upaya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang telah lebih dahulu mempopulerkan kembali makanan pendamping beras.
Selain itu, Samuel mendorong pemanfaatan buku resep legendaris ‘Mustika Rasa’ karya Presiden Pertama RI, Bung Karno sebagai inspirasi dalam mengembangkan kreasi masakan lokal.
Tim Editor