Kabupaten Kebumen – DPC PDI Perjuangan Kebumen mendukung keputusan Pemkab Kebumen terkait kebijakan perubahan beberapa nama jalan. Pasalnya konsep penamaan jalan sebagai apresiasi dan mengenang jasa pahlawan yang tela gugur. Hal tersebut senada dengan statement yang diungkapkan Ketua DPC, Saiful Hadi.
Menurutnya, perubahan nama merupakan hal positif, bertujuan baik dan tidak menerjang atau melanggar aturan yang ada. Saiful Hadi juga mengungkapkan perubahan nama jalan bukanlah hal baru. Beberapa nama jalan juga mengalami perubahan dari masa ke masa sehingga hal tersebut tentunya merupakan hal yang wajar.
“Misalnya Nama Jalan Soekarno-Hatta. Ini jelas akan mengingatkan kita akan jasa beliau sebagai Bapak Proklamator. Ini tentunya sangat baik,” ungkapnya, Minggu (2/1/2022).
Selain itu Nama Jalan Merdeka, ini juga penting sebagai pengingat bahwa generasi saat ini ada, lantaran adanya kemerdekaan. Dengan demikian maka generasi saat ini wajib hukumnya mensyukuri kemerdekaan. Tentunya dilakukan dengan mengisi kemerdekan menggunakan hal-hal positif.
“Tujuannya jelas. Bangsa ini berhutang jasa kepada pahlawan yang telah gugur. Maka sebagai penerus bangsa sudah sepatutnya mengenang dan meneruskan perjuangan beliau,” tutur Saiful Hadi baru-baru ini.
Adapun terkait perubahan nama jalan tersebut tentunya juga akan menimbulkan dampak mulai dari administrasi kependudukan dan lainnya. Untuk itu pemerintah seharusnya memfasilitasinya dengan gratis. Selain itu, tentu akan lebih baik jika bantian dari pemerintah tersebut dilaksanakan dengan jemput bola.
“Toh Pemkab Kebumen juga telah memikirkan konsekuensi atas perubahan nama jalan. Dengan memfasilitasi pengurusan berkas-berkas yang berkaitan,” ucapnya.
Selain itu, pergantian nama jalan ini bertujuan untuk mengenang jasa ulama. Sebab kemerdekaan bangsa ini tak terlepas dari perjuangan para ulama. Nama Jalan Seorang ulama besar baik KH. Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan, kedua ulama tersebut merupakan tokoh besar dan pendiri organisasi besar yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Selain itu terdapat pula nama jalan R. Bodronolo yang merupakan Bupati Pertama Kebumen. Ini merupakan bentuk penghargaan kepada Bupati Pertama Kebumen. Ini juga sesuai dengan prinsip ‘Ojo Pedot Oyot’.
“Dimana generasi saat ini jangan sampai melupakan jasa para pendahulu,” jelas Saiful Hadi.
Ada lagi nama dr. R. Moehiman Kromoatmodjo. Tokoh tersebut merupakan nama seorang dokter pertama Kebumen. Ini juga merupakan bentuk penghargaan kepadanya. Adapun nama jalan Kebumen Raya merupakan sebuah cita-cita besar, bagi Kabupaten Kebumen.
“Perbedaan itu keniscayaan. Beda pandangan dan persepsi itu wajar dan menjadi dinamika. Tapi jangan sampai perbedaan menjadi penghambat untuk kemajuan,” pungkas Saiful Hadi.
Koresponden : Red