SAH! Aaf-Salahudin dapat Nomor Urut 1 dalam Pilkada Kota Pekalongan

0

Kota Pekalongan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan telah menetapkan nomor urut Pasangan Calon (Paslo) Walikota dan Calon Wakil Walikota dalam kontestasi Pilkada 2020. Pengambilan nomor urut Paslon, dilaksanakan oleh KPU Kota Pekalongan, Kamis (24/9/2020).

Pasangan H.A. Afzan Arslan Djunaid – H. Salahudin yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura, serta PAN mendapatkan nomor urut satu. Proses pengambilan nomor urut pasangan calon (Paslon) yang dilaksanakan oleh KPU Kota Pekalongan, mendapatkan penjagaan ketat dari Polres Kota Pekalongan, serta TNI.

Mengingat saat ini masih dalam Pandemi Covid-19, proses pengambilan nomor urut tersebut dilaksanakan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan, yaitu KPU Kota Pekalongan mengizinkan tamu undangan yang masuk ke dalam ruangan dengan jumlah terbatas. Sementara, untuk kalangan media, KPU Kota Pekalongan hanya mengizinkan sebanyak 40 orang yang masuk ke dalam ruangan.

Saat menghadiri kegiatan pengambilan nomor urut, Paslon Walikota Pekalongan, AAF-Salahudin mengenakan pakaian merah dan putih dengan slempang batik, serta celana hitam.

Sebelum pengambilan nomor urut, Calon Walikota Pekalongan, AAF tidak mempermasalahkan nomor berapa saja nanti yang didapat.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pekalongan, Agung Satria Hermawan, S.H, M. H., mengatakan, bahwa Paslon AAF-Salahudin mendapatkan angka istimewa, yaitu angka satu. Agung mengartikan, angka satu tersebut, bahwa seluruh Tim Pemenangan AAF-Salahudin akan bersatu dalam memenangkan kontestasi Pilkada Kota Pekalongan 2020. Selain itu, pada akhirnya pasangan AAF-Salahudin  akan bersatu berkerja membangun kota batik tercinta.

“Setelah pengambilan nomor urut Paslon AAF-Salahudin beserta, sekitar 5000 massa pendukung, baik dari partai koalisi maupun relawan, mengadakan konvoi keliling Kota Pekalongan. Konvoi dimulai dari depan Kantor KPU Kota Pekalongan menuju  posko pemenangan AAF-Salahudin yang berada di Pusdiklat kospinjasa,” pungkasnya.

Koresponden : Muhammad Muslihin