Kabupaten Banyumas – Wakil Bupati Banyumas, Drs. H. Sadewo Tri Lastiono, M.M., membuka acara Sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Kab. Banyumas, di Red Chili Purwokerto, Senin (15/5/2023).
Dinas Pendidikan Kab. Banyumas telah mendata ATS melalui Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM), Dapodik dan data P3KE (Data Kemiskinan Ekstrim). Dari data yang telah diverifikasi dan validasi untuk data SIPBM, serta P3KE bekerjasama dengan Bapedalitbang dan Dinsospermasdes Kab. Banyumas, sudah dilakukan dan mulai penanganan. Sedangkan untuk data Dapodik masih proses verifikasi dan validasi.
Sadewo, yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kab. Banyumas menyampaikan, bahwa setiap perencanaan dan program kegiatan yang bisa diusulkan ke Provinsi dan Pusat.

“Dalam hal kesuskesan bukan hanya surat menyurat saja, melainkan lobi atau pendekatan diskusi, misalkan, Banyumas mengusulkan Rp. 100 Miliar ke Provinsi, maupun ke Pusat, ternyata disetujui 40 % saja, yang resminya harus didanai dana APBD Kabupaten, namun bisa didanai APBD Provinsi atau Pusat Rp. 40 Miliar, bisa digunakan untuk perbaikan jalan rusak, jalur irigasi desa, dan sekolah-sekolah yang menjadi tanggungjawab Kabupaten,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam kerja melayani masyarakat ini, penanganan yang cepat sangat diperlukan untuk membangun Kab. Banyumas yang lebih baik ke depannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banyumas, Drs. H. Joko Wiyono MR, M.Si., yang menjadi penggagas rencana Penanganan Anak Tidak Sekolah mengatakan, salah satu langkah upaya penanganan dalam hal masih cukup tingginya Anak Tidak Sekolah di Banyumas, Pemerintah Kabupaten Banyumas membentuk TIM Mayuh Sekolah Maning.
Selain dihadiri oleh Wakil Bupati Banyumas, Sosialisasi Penanganan ATS juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sekda Kab. Banyumas, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang, tim UNICEF, Camat se-Kab. Banyumas dan tamu undangan dari instansi terkait.
Koresponden : Aim