Rober Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bendahara UPK se-Jawa Tengah

0

Kabupaten Karanganyar – Asosiasi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Pelatihan Bendahara UPK, dalam rangka meningkatkan kemandirian dan kemampuan kapasitas bendahara, serta memahami manajemen keuangan modern. Kegiatan yang digelar di Syariah Hotel Solo, mengusung tema, “Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Menuju Profesionalisme”, dan diikuti oleh 301 bendahara UPK dari 22 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Kamis, (16/12/2021).

Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengatakan,”mereka akan mendapat berbagai materi terkait manajemen keuangan dengan narasumber dari UPN Veteran Yogyakarta, serta mengikuti kegiatan outbond,” tuturnya.

Rober, yang juga Kader PDI Perjuangan Karanganyar menambahkan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015, sebanyak 460 UPK di Provinsi Jawa Tengah terus berjalan, serta berkembang baik dalam hal pengembangan kegiatan keuangan, penanggulangan kemiskinan, dan juga pemberdayaan masyarakat.

“Saat program PNPM berjalan, ada 3 kegiatan yang menjadi focus, yakni, kegiatan fisik, pelatihan, serta pengelolaan dana bergulir. Saat ini, yang masih berjalan adalah program dana bergulir, yang justru berkembang pesat. Dari modal awal saat program mulai dilaksanakan sebesar Rp. 920 Miliar, saat ini sudah berkembang menjadi Rp. 2,8 Triliun. Ada 105.273 kelompok pemanfaat, yang total jumlah anggotanya sebanyak 1.014.512 orang,” imbuhnya.

Dana sosial dari hasil surplus tahunan UPK yang dialokasikan untuk rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), santunan yatim piatu, pemberian alat usaha, bantuan sembako dan sebagainya, mencapai Rp. 260 Miliar. Hal ini semua tidak terlepas dari peran bendahara dalam pengelolaan kegiatan di masing-masing kecamatan. Menurutnya, pperan bendahara sangat penting dalam kelembagaan UPK, sehingga keuangan bisa terkontrol dan tercatat dengan baik.

Rober mengungkapkan, dengan pelatihan tersebut, diharapkan menjadi motivator, serta memberikan arah gambaran tentang pengelolaan dana bergulir dalam manajemen keuangan modern dan aplikasi administrasi yang mudah, simpel dan sesuai dengan administrasi UPK. Tidak hanya itu, Rober mengapresiasi kinerja UPK yang mampu mengelola dana bergulir hingga nilainya berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Di Kecamatan Karanganyar, UPK-nya juga berkembang. Dari modal awal Rp. 2,4 Miliar, sekarang nilainya sudah mencapai Rp. 9,7 Miliar. Kinerja UPK luar biasa, karena telah membantu program Pemerintah dalam mengentaskan perekonomian. UPK adalah pejuang perekonomian,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi UPK Provinsi Jawa Tengah, Iwan Setiawan menjelaskan, UPK merupakan lembaga yang berjalan setelah program PNPM Mandiri Pedesaan berakhir pada 31 Oktober 2015. Dalam acara itu, juga dilakukan penggalangan dana untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru. Dari penggalangan tersebut, terkumpul dana sebesar Rp. 41 Juta, yang nantinya disalurkan melalui lembaga yang kompeten.

Koresponden : Rindu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here