Ristawati Buka Rakor Forkopimda dengan Forkopimcam

0
Foto: Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih

Kabupaten Kebumen – Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih Membuka Rapat Koordinasi Forkopimda dengan Forkopimcam yang mengangkat tema ‘Deteksi Dini dan Cegah Dini Menghadapi Potensi Ancaman, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) 2023’.

Turut hadir dalam acara tersebut Kapolres, Dandim 0709, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, Pejabat Pemkab Kebumen, dan Forkopimcam se-Kabupaten Kebumen. Adapun acara dilaksanakan di Hotel Grand Kolopaking Kebumen, Senin (27/3/2023).

Foto: Ristawati Bersama Jajaran Forkopimda dan Peserta Rakor

Dalam sambutannya, Ristawati mengatakan pihaknya berharap dengan dilaksanakannya rakor ini, maka semua pihak yang hadir bisa menguatkan komitmen untuk merapatkan barisan, mengantisipasi, dan mengidentifikasi potensi ancaman yang akan terjadi maupun isu yang sedang berkembang di Kebumen.

Ia kemudian memaparkan isu-isu terkini yang terjadi di Kebumen. Pertama, kemunculan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengundang keprihatinan publik, sebab wujud nyata kegiatannya kurang jelas hingga menarik pendanaan dari masyarakat bahkan menyebabkan kerugian.

Selanjutnya, Ristawati juga menyoroti isu pertambangan, yakni penolakan warga terhadap penambangan batu andesit di Desa Jladri, Kecamatan Buayan yang berdekatan dengan kawasan Karst Gombong yang harus dikawal dan dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait hingga persoalan dapat terurai.

Isu Pilkades juga tidak luput dari pembahasan, di mana pada tahun 2023 sudah masuk tahun politik. Nantinya, akan digelar Pilkades serentak 49 desa di 22 kecamatan. Hal ini memunculkan kerawanan akan konflik sosial. Terkait dengan Pemilu 2024, Ristawai mengatakan jika pada 1 Maret 2023 tahapan pemilu sudah sampai dengan pencocokan data pemilih. Dengan hal itu, ia menegaskan perlu adanya pengecekan terhadap pembayaran pajak alat peraga kampanye yang terpasang maupun pemantauan resiko konflik berbasis politik.

Keempat, isu hewan ternak munculnya penyebaran virus LSD (Lumpy Skin Disease) yang menyerang ternak sapi dan kerbau dengan total 881 kasus dengan rincian sembuh 151, mati 12, potong bersyarat 4, dan kasus yang masih aktif di Kebumen sebanyak 714.

Terakhir, Ristawati meminta supaya seluruh pihak memantau kondusivitas, termasuk dalam pergaulan remaja. Sejauh ini, kasus tawuran, miras, hingga narkoba measih menjadi ancaman bagi generasi bangsa. Mereka diharapkan bisa menjauh dari bahaya tersebut dengan cara diberikan pendampingan sekaligus pengarahan yang intens.

Koresponden: Sofian Aniffudin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here