Rila Martini Dukung Pengembangan Kain Tenun Khas Seboro

0
Foto: Rila Martini Gelar Kunjungan Ke Sentra Penghasil Tenun

Kabupaten Kebumen – Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen, Rila Martini menyambut baik menggeliatnya produksi kain tenun khas Desa Seboro, Kec. Sadang. Sebab, tidak setiap wilayah memiliki kekayaan atau produk unggulan seperti di sana.

Kain tenun dari Seboro ternyata tidak hanya diminati pasar dalam negeri. Tapi juga diminati oleh pasar luar negeri khususnya wilayah timur tengah yakni Bahrain. Untuk di Indonesia sendiri, kain tenun tersebut langganan dikirim ke kota besar seperti Semarang, Surabaya, Jakarta, bahkan hingga Bali.

“Ada sekitar 30 pengrajin tepatnya di RT 2/RW 8, Desa Seboro yang menggantungkan hidup dari tenun. Ini adalah potensi yang cukup luar biasa,” tutur Rila Martini saat mengunjungi pengrajin tenun, Jumat (4/2/2021).

Meskipun masih dibawah naungan sebuah company, namun bukan berarti menjadi kendala untuk membumikan karya tradisi bangsa. Menurutnya, dengan banyaknya produksi berarti ada perputaran ekonomi di tengah masyarakat.

“Otomatis mengurangi pengangguran minimal di Desa tersebut. Dimulai dari langkah kecil ini diharapkan menjadi embrio pembangkit perekonomian masyarakat,” lanjut Rila Martini.

Selain menekan angka pengangguran, produksi tenun tersebut diharapkan secara tidak langsung mampu mengurangi tingkat kemiskinan di Kebumen. Terlebih, Desa Seboro masuk wilayah utara Kebumen yang notabene merupakan wilayah penyumbang kantong kemiskinan.

“Semoga bisa menjawab persoalan terkait kemiskinan ekstrim. Ibu-ibu jadi bisa mandiri membantu mencukupi kebutuhan keluarga,” ucap Rila Martini.

Diketahui, kegiatan menenun di Desa Seboro sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Bermula dari satu warga yang punya keahlian menenun. Kemudian kemampuan itu ditularkan kepada warga lain. Lantas, tidak sedikit warga yang mampu memproduksi kain tenun. Akhirnya berselang waktu kain tenun banyak diminati pasar.

“Ceritanya dari cuma satu yang bisa kemudian ditularkan ke yang lain sampai sekarang bisa sebesar ini. Prosesnya panjang dan memakan waktu,” pungkas Rila Martini.

Koresponden : Red

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here