Reses Bareng Emak-emak, Sarjono Sampaikan Emansipasi Wanita

0
Foto: Reses Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Pekalongan, Sarjono Bersama Emak-emak

Kabupaten Pekalongan – Stigma perempuan yang dipandang sebagai konco wingking atau permaslahan dapur, sumur, dan kasur, di era kontemporer tidak lagi berlaku. Saat ini banyak perempuan mulai berkarir yang sesuai fashionnya, serta membawa semangat emansipasi dan egaliter sosial.

Demikian uraian yang disampaikan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pekalongan, Sarjono dalam masa reses bareng emak-emak di rumah Tri Murni, salah satu Srikandi Banteng Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kesesi, Senin sore (31/01/2022).

Foto: Reses Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Pekalongan, Sarjono Bersama Emak-emak

Dalam kesempatan tersebut, Sarjono yang mendapat amanah duduk Sekretaris Komisi 3 DPRD Kabupaten Pekalongan mendorong emak-emak atau para ibu untuk lebih mandiri dalam ekonomi, seperti membantu suami mencari nafkah.

“Di era saat ini, tidak ada lagi sekat yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Ibu-ibu harus bisa lebih mandiri dalam membantu suami meningkatkan kesejahteraan keluarga tetapi jangan lupa dengan kodrat seorang perempuan,” pesan Sarjono.

Ia juga menyoroti persoalan yang dihadapi perempuan dari golongan penghasilan yang lebih rendah dari laki-laki saat bekerja. Menurut Sarjono, hal ini ada kaitanya dengan status sebagai perempuan, sehingga perlu mendapatkan perhatian dalam rangka meningkatkan partisipasi perempuan melalui proses pembangunan sosial ekonomi.

“Pemerintah mempunyai program yang berkaitan kesejahteraan perempuan. Namun jika diperhatikan program tersebut belum memberikan implikasi kepada perempuan secara menyeluruh. Program-program yang dilakukan cenderung seporadis belum direncanakan secara jelas. Disamping itu belum ada kesiapan dari pengambil kebijakan untuk merencanakan program yang benar-benar memberdayakan perempuan secara menyeluruh,” jelasnya.

Sementara Mak Sundiyah dari Jamaah Berjanjen yang mengikuti reses mengusulkan pelatihan kerajinan dari bambu untuk bisa membantu menambah ekonomi keluarga. Hal yang sama disampaikan Mak Fatimah yang juga pengurus Ranting desa setempat menginginkan diselenggarakan pelatihan pembuatan kue-kue kering.

Menanggapi usulan mak-mak dengan antusias, Sarjono akan segera menindaklanjuti. Reses bareng mak-mak berlangsung gayeng dan penuh keakraban persaudaraan diakhiri dengan makan bakso bersama racikan Mak Yatinah, istri pak Sahuri Ketua PDI Perjuangan Ranting Ujungnegoro.

Koresponden: Gus Santo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here