Kabupaten Tegal – Serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas fungsi sebagai wakil rakyat, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Harris turino dalam kesempatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PTPN menyampaikan aspirasi Pabrik Gula (PG) Pangkah yang merupakan pabrik kebangaan warga masyarakat Kabupaten Tegal.
Dalam kesempatan tersebut, Harris mengatakan bahwa dalam beberapa tahun ini, karyawan mengalai OFF Farm dan Petani mengalai ON Farm. Ia secara khusus meminta kepada Direktur PTPN 3, Seger Budiharjo perihal rencana mulai produksi PG Pangkah yang pernah menjadi kebanggaan warga Kabupaten Tegal.
“Walaupun belum mendapatkan kepastian tanggal, tetapi saya sudah mendapatkan pernyataan sikap komitmen dari pak Seger untuk segera menyelesaikan kewajiban ini, dan akan selalau saya pantau,” ujarnya, Jumat (28/1/2022).
Selain itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah ini juga menyampaikan apresiasi atas kinerja PTPN 3 sebagai holding dan PTPN 5 yang sudah berhasil mencatatkan keuntungan secara konsolider sebesar Rp 4.03 triliun. Kinerja tersebut berdampak membaik dengan tingkat produksi sawit holding sebesar 4,83 ton CPO/ha dan khusus PTPN 5 sebesar 5,45 ton CPO/ha. Angka ini termasuk di atas rata-rata produktivitas nasional sebesar 4.0 ton CPO/ha.Tutur Dr.Harris Turino
“Perlu kita sadari tentang karakteristik industri sawit di Indonesia cenderung price taker, meskipun Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia. Di mana harga sawit ditentukan oleh pasar komoditas dunia di Rotterdam. Kenaikan profitability ini semata-mata didorong oleh kenaikan harga CPO dunia dari level USD 500/MT di Mei 2020, USD 800/MT pada tahun Januari 2021 dan sekarang di kisaran USD 1.300/MT,” katanya.
Harris menuturkan, perlu adanya inisiatif efisiensi agar perusahaan mampu tetap mencetak laba ketika terjadi penurunan harga. Analisa skenario financial performance perlu dilakukan dengan melihat harga CPO di level 750-850/MT. Ada beberapa karakteristik lain dalam leading pengelolaan harga sawit, bisa dengan production volatility, sehingga managemen alokasi sumber daya termasuk sumber daya manusia sangat menentukan kinerja operasioan perusahaan.
Pihkanya juga menyoroti adanya keterlambatan pembayaran karyawan PTPN 9 dan 11 yang sejak 2019 hingga sekarang. “Saya sampaikan secara pribadi kepada pak Seger Budiarjo mengenai santunan hari tua (SHT) dari karyawan PTPN 9 dan 11 yang belum dibayarkan sejak tahun 2019 hingga sekarang. Saya mengatakan tidak fair di tengah-tengah perusahaan sedang enak menikmati keuntungan secara konsolider, tetapi justru menolak membayarkan hak karyawan yang sudah bekerja bagi perusahaan Hal ini sungguh miris,” pungkasnya.
Koresponden: Arif DN