Purbalingga Kembali Masuk PPKM Level 3, Bupati Tiwi Ambil Langkah Kebijakan

0

Kabupaten Purbalingga – Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor. 10 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 15-21 Februari 2022, Kab. Purbalingga kembali masuk ke PPKM Level 3. Sejumlah kebijakan diambil terkait turunnya instruksi tersebut, Selasa (15/2/2022).

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi mengatakan,”Kab. Purbalingga memang kembali masuk level 3, setelah sebelumnya berada di level 2. Kami sudah melakukan koordinasi untuk mengambil kebijakan, salah satunya adalah dengan memasifkan kembali tracing dan testing yang masih kurang,” tuturnya.

Bupati Tiwi menambahkan, karena ada kecenderungan jumlah pasien positif Covid-19 naik, maka pihaknya kembali mengaktifkan lokasi isolasi terpusat (isoter), diantaranya, di gedung eks SMPN 3 Purbalingga. Dengan adanya isoter, maka kondisi pasien Covid-19 akan lebih terpantau.

“Rumah sakit juga kembali disiapkan ruangan untuk mengantisipasi lonjakan pasien dengan menambah tempat tidur. Di RSUD Goeteng Tarunadibrata juga ditambah bangsal untuk penderita Covid-19,” imbuhnya.

Bupati Tiwi, yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Purbalingga menjelaskan, mengenai sistem kerja di Pemkab Purbalingga, pihaknya menerapkan aturan dengan sistem Work From Office (WFO), serta Work From Home (WFH), masing-masing 50 persen. Selanjutnya, untuk pembelajaran di sekolah juga dilaksanakan dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebanyak 50 persen.

“Kami juga akan terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi pelajar dan lansia. Tujuannya agar, kekebalan komunitas bisa terbentuk. Karena lansia juga merupakan salah satu kelompok yang rentan,” jelasnya.

Sementara itu, Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga menyebutkan, hingga Senin 14 Februari 2022, di Kab. Purbalingga terdapat 265 kasus aktif, dengan perincian, sebanyak 41 orang dirawat di rumah sakit dan sisanya menjalani isolasi mandiri.

“Purbalingga kembali masuk level 3 karena memang positivity rate dan juga kasus aktif meningkat. Hal ini menjadi bahan evaluasi,” pungkasnya.

Koresponden : Budi Agung P

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here