Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut Parlemen harus melakukan inovasi secara bertahap dan berkelanjutan, demi dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 saat ini, Kamis (20/8/2020)
Puan yang hadir pada sesi ketiga didampingi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Charles Honoris, menyebut terobosan untuk menjadikan kehadiran Parlemen lebih dirasakan menjadi hal penting dalam upaya menjaga kepercayaan publik. Hal itu disampaikan Puan saat berpidato menggunakan bahasa Inggris di acara Inter-Parliamentary Union 5th World Conference of Speakers of Parliament yang berlangsung secara virtual.

“Di tengah kekhawatiran rakyat dan beban ekonomi yang bertambah, Parlemen harus menunjukkan bahwa kita tidak berhenti sejenak pun serta terus bekerja untuk rakyat. Anggota Parlemen harus makin cepat menghasilkan produk Undang-Undang yang dapat membantu mengatasi dampak pandemi Covid-19, juga harus tetap dapat menangkap aspirasi rakyat,” ungkap Puan.
Pada kondisi seperti ini, Puan menilai harus adanya pembangunan rasa untuk membentuk hubungan kekeluargaan dengan masyarakat. Hal ini penting, karena masyarakat menginginkan tiap aspirasinya dapat didengar oleh wakil mereka di Parlemen.
“Di Indonesia, anggota Parlemen sudah menggunakan berbagai alternatif di kondisi kenormalan baru untuk memastikan tugas DPR dapat terus berjalan dengan lancar dan produktif, termasuk menggunakan kombinasi metode virtual dan tatap muka dalam pelaksanaan rapat,” tambah Puan.

Puan juga menjelaskan, bahwa di Indonesia telah diberlakukan pengembangan Sistem Informasi Legislasi di website DPR RI yang dapat dengan mudah digunakan oleh publik. Selain itu, para pakar, akademisi, think-tank, dan organisasi masyarakat dapat mengambil bagian dalam inovasi terkait mekanisme Partisipasi Publik Online untuk pembahasan RUU.
“Badan Legislasi DPR juga telah menggunakan mekanisme Partisipasi Publik Online dalam pembahasan RUU yang menjadi usulan DPR. Kami di Indonesia yakin bahwa masih banyak lagi cara-cara baru yang dapat diterapkan untuk menjembatani kesenjangan antara Parlemen dengan rakyat,” tutup perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Penulis