Kabupaten Sragen – Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang akrab disapa Yuni, membuka peluang bagi anak-anak untuk mengambil perannya sebagai Bupati dalam waktu tertentu. Nantinya, anak-anak itu diberi kesempatan dan kepercayaan untuk memimpin jalannya Pemerintahan dalam periode tertentu Hal ini disampaikan oleh Bupati Yuni dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas KLA Kab. Sragen, di Aula Sukowati, Setda Sragen, Jumat (12/11/2021).
“Ada surat dari Unicef yang meminta anak bisa mengambil alih dalam Pemerintahan untuk memimpin rapat mulai tingkat Gubernur, hingga Bupati atau Walikota pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2021 ini,” tuturnya.
Bupati Yuni, yang juga Kader PDI Perjuangan Sragen menambahkan, anak bisa menjadi Bupati dalam waktu mulai pukul 08.00 WIB-12.00 WIB. Dalam waktu empat jam itu, anak bisa memutuskan sendiri isu-isu yang nantinya disumbangkan kepada Pemerintah untuk ditindaklanjuti. Jadi, anak bermain peran dalam kebijakan Pemerintahan.
“Bagi saya tidak masalah. Justru, hal ini bisa menjadi ruang bagi anak untuk memberi masukan konkret kepada Pemerintah. Peran anak dalam pembangunan di tingkat kecamatan dan desa masih kurang. Peran anak melalui Forum Anak Sukowati (Forasi) baru terlihat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kab,” imbuhnya.
Bupati Yuni juga mengungkapkan, dalam Musrenbang tingkat desa dan kecamatan belum ada keterlibatan anak. Bupati meminta forum anak juga bisa menyampaikan unek-unek mereka dalam Musrenbang tingkat kecamatan dan desa.
“Komitmen untuk tidak menggandeng perusahaan rokok seharusnya dilakukan dari tingkat Kab. hingga ke tingkat desa atau kelurahan. Selama ini, di tingkat Kab. sudah konsisten dengan komitmen tersebut,” ungkapnya.
Contohnya, saat ada posko pengamanan Lebaran yang mencantumkan logo produk rokok tertentu, maka langsung dikomunikasikan, sehingga logo itu dilepas. Jadi, komitmen itu tidak hanya di Pemerintah Daerah, namun juga di level instansi vertikal atau lintas sektoral.
Koresponden : Eky Ely