
Kota Pekalongan – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pekalongan, Agung Satria mengapresiasi atas terselenggarannya pendidikan politik bagi kader perempuan bertemakan Perempuan Untuk Anak Indoesia (PUAN Indonesia) yang digelar oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
“Saya sangat berterima kasih atas terselenggarannya pendidikan politik bagi kader perempuan. Perempuan mempunyai makna yang sangat penting untuk memberikan pemahaman dan menyatukan persepsi tentang pentingnya pembangunan demokrasi yang sehat, adil, dan realistis,” kata Agung saat menghadiri pendidikan politik PUAN Indonesia di Ball Room Hotel Dafam Kota Pekalongan, Rabu (20/10/2021).

Diketahui, pembekalan ini diikuti kader perempuan PDI Perjuangan dari Kota Pekalongan dan Kab. Batang. Hadir dari DPD Partai, Dede Indra Permana Sudiro serta para anggota Fraksi Partai DPRD Provinsi. Selain itu, juga dihadiri Ketua DPC Partai Kab. Batang, H. Ahmad Ridwan.
Guna mengoptimalkan representatif perempuan di dunia politik, Agung berharap kegiatan serupa sering digelar. Sehingga makna demokrasi benar-benar hadir bagi segenap masyarakat, terlebih perempuan.
“Oleh karena itu, pengembangan pendidikan politik perempuan, perlu ditingkatkan baik dari segi organisasional maupun pemantapan pilar-pilar demokrasi melalui lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif yang aspiratif dan pro terhadap kepentingan perempuan,” ucapnya.
Sementara bertindak sebagai pemberi materi, Wakil Ketua DPD Partai, dr. Messy menyampaikan ada beberapa kendala perempuan di dalam dunia politik. “Masih ada beberapa partai yang memberikan nomor urut untuk perempuan di bawah, serta kultur yang menyampingkan peran perempuan. Perempuan dalam politik haruslah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, ditambah dengan pendidikan kader perempuan seperti saat ini, harus bisa menjadi bahan pendidikan dan pemahaman,” ujarnya.
Usia mengikuti pendidikan politik PUAN Indonesia, Ketua Depwan DPC PDI Perjuabgan Kota Pekalongan, Ratna Sofia mengatakan, bahwa pendidikan politik menjadi bekal awal bagi para perempuan yang ingin berpartisipasi dalam dunia politik.
“Dengan adanya pendidikan politik, diharapkan partisipasi perempuan di dunia politik meningkat, utamanya perempuan untuk mengisi ruang representasi 30% di parlemen yang masih terbuka lebar. Keterwakilan perempuan pada dunia politik di Indonesia dapat menjadi angin segar bagi seluruh perempuan yang ingin ikut berpartisipasi secara langsung mewakili aspirasi dari kaum perempuan,” ujar Ratna Sofia.
Koresponden: Sang Hadi