Kota Semarang – Enam partai politik (parpol) diprediksi lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dengan perolehan suara PDI Perjuangan diperkirakan masih unggul dalam Pemilihan Umum tahun 2024.
Bertempat di Jakarta, Rabu (16/9/2020), Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam rilisnya menyebutkan enam partai politik berhasil mengamankan diri di atas ambang batas jika parliamentary threshold pada angka 4%.

Temuan survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia menunjukkan PDI Perjuangan masih konsisten memuncaki elektabilitas, meskipun turun. Karena pada survei yang dilakukan sebelumnya, PDI Perjuangan diperkirakan memperoleh 33,3% pada bulan Mei 2020 lalu, namun sekarang menjadi 28,7%.
“Jika pemilu digelar saat ini, elektabilitas PDI Perjuangan masih tetap nomor satu dan enam parpol lolos ambang batas 4 persen, termasuk PSI yang tidak memiliki kursi pada Pemilu Anggota DPR RI di tahun 2019,” jelas Dendik.
Menyusul PDI Perjuangan adalah Gerindra (dari 13,7% menjadi 13,9%), Golkar (dari 9,7% menjadi 8,4%), PKS (dari 5,4% menjadi 5,8%), PKB (dari 6,7% menjadi 5,3%), dan Partai Solidaritas Indonesia (dari 4,3% menjadi 4,5%).
Menurut Dendik, unggulnya PDI Perjuangan tidak dapat dilepaskan dari posisinya sebagai parpol utama dalam pemerintahan. Sementara itu, PSI yang hanya memiliki kursi di tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota tampak bakal mendulang dukungan publik. Jika kondisi ini bertahan, besar kemungkinan PSI akan lolos ke Senayan pada pemilu mendatang.
Elektabilitas sejumlah parpol Senayan masih berada di bawah 4%, yaitu NasDem (dari 4,1% menjadi 3,9%), Demokrat (dari 3,8% menjadi 3,7%), PAN (dari 2,2% menjadi 2,0%), dan PPP (dari 1,5% menjadi 1,7%).
“Jika memperhitungkan margin of error, parpol-parpol tersebut masih berpeluang lolos, kecuali PPP yang masih tipis di bawah 4%,” tambah Dendik.

Selain itu, perolehan suara parpol pada bagian bawah adalah sebagai berikut; Hanura dan Perindo (dari 1,1% menjadi 0,9%), Berkarya (dari 0,3% menjadi 0,4%), PBB (dari 0,2% menjadi 0,1%), sedangkan PKPI dan Garuda 0%.
Sebagai catatan, masih ada 20,1% yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab, naik dari 13,6% dalam survei sebelumnya. Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada tanggal 1 sampai 10 September 2020, dengan jumlah responden 2.000 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Metode survei dilakukan dengan menghubungi melalui sambungan telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih secara acak. Margin of error survei sebesar ±2,2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Penulis