Kabupaten Temanggung – Pasangan Cabup-cawabup Temanggung, Agus Setyawan dan Nadia Muna memenuhi undangan dari KPU Temanggung untuk menghadiri Rapat Pleno Terbuka dengan agenda ‘Penetapan Nomor Urut Calon, Deklarasi Kampanye Damai, dan Kirab Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung Tahun 2024’. Paslon yang terkenal dengan slogan ‘ADADIA’ ini tidak sendirian, keduanya dibersamai oleh kader Partai pengusung (PDI Perjuangan, PPP, PKS, Hanura), relawan, simpatisan, serta kelompok dan komunitas masyarakat, Senin (23/09/2024).
Sebelum hadir di lokasi acara, Paslon ADADIA ini terlebih dahulu hadir di Kantor DPC PDI Perjuangan Temanggung untuk meminta doa sekaligus menyapa para pendukung. Di tempat itu, dari pantauan Tim Derap Juang juga terdengar teriakan yang menggema ‘ADADIA Menang!’. Tentu ini menjadi bukti kuat adanya harapan, semangat, dan optimisme dari para pendukung untuk memenangkan kontestasi Pilbub Temanggung 2024 tersebut.
Paslon ADADIA kemudian bergerak ke lokasi acara, Pendopo Pengayoman dengan mengendarai mobil yang telah dirias khusus untuk kirab. Gunungan menjadi salah satu simbol yang paling menonjol di pawai Paslon ADADIA. Hal ini menyiratkan makna jika mereka mempunyai tekad untuk memajukan seluruh sendi kehidupan dan menyajikan kesejahteraan masyarakat, sehingga ke depan seluruh masyarakat di Kota Tembakau senantiasa mempunyai rasa syukur yang luar biasa.
Setelah mengikuti Rapat Pleno Terbuka bersama jajaran Tim Pemenangan dan mengambil nomor undian, paslon Agus Setyawan dan Nadia Muna mendapatkan nomor urut 1. Sebagai informasi, Paslon ADADIA akan bertanding dengan dua kompetitor lain di Pilbub Temanggung 2024.
Nomor satu ini jelas memberi arti penting terkait nilai ‘persatuan’. Bukan tanpa sebab, membangun sebuah daerah tidak mungkin dilakukan oleh individu maupun kelompok saja. Seluruh elemen pemerintah dan masyarakat di dalamnya harus bersatu-padu, memberikan peran dengan cara bergotong-royong, sehingga cita-cita ideal berupa kesejahteraan dapat diwujudkan.
Persatuan dalam frame politik juga mempunyai makna yang begitu signifikan. Kontestasi Pilbup adalah bagian dari wujud pelaksanaan demokrasi atau pesta rakyat. Meskipun mempunyai persepsi politik yang berbeda, tapi kontestasi politik bersifat sementara. Persatuan tetap-lah menjadi aspek yang harus dijaga.
Dengan kekuatan rakyat, maka persatuan itu akan menghasilkan output dan outcome yang mampu bertransformasi ke dalam perubahan yang progresif. Sama seperti tekad yang dijunjung tinggi oleh Paslon ADADIA ini, di mana mereka ke depan akan membangun koalisi dengan rakyat tanpa menganak-tirikan elemen apapun yang ada di Temanggung.
Di dalam sistem demokrasi, maka formulasi yang berlaku ialah suara mayoritas menjadi pemenang. Meskipun begitu, apabila nantinya Tuhan Yang Maha Kuasa mengizinkan Paslon ADADIA ini menjadi pemenang Pilbup Temanggung 2024, keduanya tidak akan memberikan gep antara mayoritas dan minoritas. Semua unsur tetap-lah sama, karena konstitusi dan undang-undang menyatakan setiap orang punya status yang sama di depan hukum serta eksistensi mereka diakui dalam pelaksanaan demokrasi.
Bukti konkret sebenarnya juga telah terkonfigurasi. Paslon ADADIA dapat dikatakan sebagai Paslon Bupati-Wakil Bupati Temanggung yang punya paket komplit. Secara gender, unsur laki-laki perempuan ada di dalamnya. Kemudian, secara profesi, Agus Setyawan merupakan petani yang punya pengalaman politik menjadi kades. sedangkan Nadia Muna merupakan dokter gigi.
Pun begitu dengan keterwakilan daerah, Agus Setyawan atau yang terkenal dengan nama beken Agus Gondrong adalah wong ndeso yang tinggal di ujung utara Temanggung. Adapun Nadia Muna adalah perempuan cantik yang berasal dari pusat aktivitas masyarakat (kutho). Dari aspek sendi kehidupan, Agus Gondrong adalah pegiat seni budaya, sedangkan Nadia Muna adalah santriwati yang punya nasab ke salah-satu senior di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Dengan hal tersebut, maka sangat pantas apabila Paslon ADADIA dikatagorikan sebagai paslon yang punya paket komplit serta telah merefleksikan makna persatuan untuk diteruskan ke dalam eskalasi yang lebih besar.
Koresponden : Enggar – Ica
