Kabupaten Purworejo – Dalam rangka memperingati Juni Bulan Bung Karno, Banteng Muda Indonesia (BMI) Kab. Purworejo melakukan touring ke Makam Bung Karno yang berlokasi di Kompleks Pemakaman Presiden Pertama RI Soekarno di Blitar, Jawa Timur.
Sejumlah 3 anggota BMI Purworejo berangkat menggunakan 3 motor yang dilepas langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo, Dion Agasi Setiabudi bersama Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Edy Sugiarto beserta jajarannya dari Kantor PDI Perjuangan Purworejo pukul 11.00 WIB, Rabu (23/06/2021).
Bendahara BMI Purworejo, Sutik mengatakan, “ketika memasuki area makam sesekali kami berfoto untuk mengabadikan sebuah perjuangan kecil perjalanan kami. Dalam hati kami terbesit terenyuh haru ketika menatap batu nisan yang berdiri kokoh di Pusara Makam Bung Karno. Perjuangan lelah perjalanan kami tak sebanding dengan perjuangan seorang Bung Karno di mana pada saat beliau mengalami pengasingan berulang kali,” ucapnya.
Kemudian Ketua BMI Purworejo, Martin bercerita tentang api semangat Bung Karno semasa memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Membesarkan serta mengharumkan nama bangsa di seluruh dunia hingga cerita tentang akhir kehidupan Bung Karno dalam penderitaan.
“Kami memanjatkan doa kepada Tuhan, mendoakan Almarhum Bung Karno beserta kedua orang tua-nya yang makamnya berada di samping pusara makam beliau. Mengenang kembali momentum kebangsaan tentang bagaimana Bung Karno semasa di pengasingan, bagaimana perjuangan Bung Karno memperjuangkan kemerdekaan bangsa, bagaimana Bung Karno begitu dikenang oleh bangsa besar lain,” tambah Martin.
Martin menekankan, hal yang tak kalah penting saat ini juga adalah tentang “Marhaenisme” yang harus selalu digaungkan. Hal ini karena sangat penting bagi kaum muda untuk tahu sejarah awal perjalanan bangsa.
“Banyak sekali gagasan dan rumusan Bung Karno, salah satunya adalah Marhaenisme (ideologi perlawanan terhadap kapitalisme pada masa itu). Buah kontemplasi dan refleksinya terhadap derita rakyat di bawah kolonialisme, yang dengan ragam pemikiran besar, menjadi sumber bagi seorang Bung Karno melahirkan Ideologi yang menjadi dasar perjuangan melepaskan rakyat dari belenggu derita dan miskin,” tutup Martin.
Koresponden : Dewi