Kabupaten Banyumas – Kondisi berkebudayaan dan berkesenian saat ini kian tergerus oleh modernisasi teknologi. Dalam hal ini, DPRD Jawa Tengah berupaya secara aktif dalam mendorong para seniman, agar bisa tetap mempertahankan, sekaligus untuk melestarikan seni dan tradisi daerah.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah, Asfirla Harisanto, saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Media Tradisional Laras Budaya Nguri-uri Budaya Tradisional, bersama dengan Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, dengan mengusung tema “Eling-eling, balio maning”, di Pendapa Wakil Bupati Banyumas, Purwokerto Minggu (12/6/2022).

“Saya sebenarnya sudah lama memiliki gagasan bersama para seniman di Banyumas untuk menggelar pertunjukkan kesenian tradisional dengan penampilan sesuatu yang berbeda. Tentunya kemasan yang lebih baik, seperti panggung dan perlengkapan, lampu-lampu dan lainnya, disesuaikan dengan kondisi sekarang,” tutur Bogi, sapaan akrab Asfirla Harisanto.
Bogi juga menghimbau, agar kebiasaan-kebiasaan terkait upaya pelestarian budaya dan kesenian secara konkret bisa dimulai, misalnya, memberikan kesempatan kesenian untuk ditampilkan dalam pembukaan acara-acara resmi, maupun tidak resmi yang diselenggarakan oleh instansi-instansi, baik Pemerintah, maupun swasta.
“Untuk lebih menarik minat, terutama bagi kalangan muda, kesenian tradisional warisan leluhur ini dikembangkan dengan inovasi dan kreasi, serta kemasan yang lebih baik, hingga bisa seperti tata cahaya, tata panggung dan penggunaan teknologi sehingga kesenian tradisi bisa tampil lebih berkesan dan fresh,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kesenian Banyumas, Jarot C Setyoko menuturkan, Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu, banyak sektor perekonomian yang terdampak. Tidak hanya pariwisata, perhotelan, industri, namun seni dan budaya juga ikut terkena dampak. Dalam hal ini, banyak seniman yang ikut terpuruk tidak memperoleh job pementasan.
Namun, dengan melandainya Pandemi saat ini, serta adanya kelonggaran dari Pemerintah diharapkan, para seniman bisa bangkit kembali dan mengembangkan kreasinya, sekaligus mempertahankan kelestarian seni dan budaya daerah.
Usai berdialog, digelar pentas beberapa seni tari khas Banyumasan dengan diawali penampilan tari lenggeran, geguritan dan tari Baladewa yang dimainkan oleh para seniman dari sanggar Sekar Budaya. Selain kesenian tari tradisional itu, ditampilkan pula pembacaan puisi yang berjudul “Sewu Tahun”, yang dibawakan oleh penyair, Wage Teguh Wiyono.
Koresponden : Uly – Dwiyan