Kabupaten Demak – Menghadapi musim Kemarau yang berkepanjangan, Wakil Bendahara DPC PDI Perjuangan, dr. Hj. Eistianah yang kini juga menjabat sebagai Bupati Demak harus betul-betul menghimpun inovasi untuk keluar dari dinamika tersebut.
Bupati yang akrab disapa Mbak Eisti itu melakukan salah satu upaya konkret dengan mengundang teman-teman BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Kab. Demak, Kamis (26/08/2021).

Disampaikan oleh Mbak Eisti, bahwa diskusi dengan teman-teman BBWS Provinsi Jawa Tengah membahas tuntas bagaimana isu strategis lampau hingga terkini. Baik berkaitan dengan normalisasi sunga-sungai besar hingga ketersediaan debit air di musim Kemarau periode ini.
“Pertama, kita membawa arah diskusi ini kepada sedimentasi yang sudah mengkhawatirkan, dan berdampak di sepanjang aliran sungai Pantura Sayung-Demak. Ini mengkhawatirkan sekali jelas, karena ketika tidak diberi penanganan optimal, hanya akan menggerus anggaran dengan kurang bermanfaat,” ungkapnya.
Sedimentasi ini juga diterangkan olehnya, bahwa tidak hanya berada di lokasi itu saja, titik lain yang mengkhawatirkan lainnya terdapat di wilayah pesisir Sayung maupun Morodemak.
“Setelah itu, kita juga menyoroti bagaimana penanganan teman-teman dari BBWS ini menghadapi musim Kemarau yang berkepanjangan di Kab. Demak. Karena setelah saya peroleh informasi dari teman-teman, pun saya cek langsung di lokasi, Kab. Demak harus segera diberikan penanganan cepat, setidaknya distribusi debit air,” tegasnya.
Hal ini penting, karena sebagaimana dipaparkan oleh Mbak Eisti, setelah dilakukan penghitungan, kemungkinan besar air PAM di Kab. Demak akan kosong 14 hari terhitung dari giat audiensi kemarin.
Koresponden : Hana – Rahmad