Menjabat 4 Periode, Anang Tuntaskan Kekeringan dan Bangun Sekolah Baru

1
KomandanTe Bintang Dua dapil 6 Kabupaten Banyumas, Anang Agus Kostrad

Kabupaten Banyumas – KomandanTe Bintang Dua dapil 6 Kabupaten Banyumas, Anang Agus Kostrad, yang kerap disapa Pak Anang, menduduki kursi DPRD Kabupaten Banyumas sudah 4 periode sekarang. Banyak kiprah Pak Anang untuk mewujudkan aspirasi masyarakat. Mulai dari pembangunan embung yang bisa menuntaskan masalah kekeringan hingga kebutuhan sekolah baru di Kecamatan Cilongok.

Awal menjadi anggota DPRD, lelaki kelahiran 29 Desember 1967 ini duduk di Komisi B. Pada periode pertama tahun 2004-2009, Pak Anang aktif menyuarakan kebutuhan irigasi dan pembangunan jalan. Selain itu menyelesaikan keberadaan embung yang mangkrak di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok.

“Di Desa Pernasidi ada embung yang lama mangkrak, sedimentasinya tinggi sehingga tidak bisa berfungsi. Saya ajukan usulan untuk perbaikan embung dan terealisasi sampai hampir Rp. 800 juta dari tiga tahun anggaran secara bertahap,” tutur Anang yang juga Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Cilongok.

Ternyata perjuangan Pak Anang membuahkan hasil, sekarang embung sudah berfungsi dengan baik. Saat hujan embung tersebut menampung dan menyerap air dengan maksimal. Sehingga masyarakat sekitar terhindar dari banjir ataupun kekeringaan saat musim kemarau.

Warga di tiga desa merasakan manfaat embung, antara lain warga Desa Pernasidi, Cilongok, dan Cipete. Jika dulu saat kemarau, warga harus mandi di sungai yang juga debit airnya menurun, sejak tahun 2007 saat embung berfungsi, masyarakat tak lagi terkena dampak kekeringan. Embung tersebut juga jadi kolam pemancingan serta tempat wisata.

Kemudian pada periode kedua dan ketiga, Pak Anang bertugas di Komisi D. Ia banyak memperjuangkan jaminan kesehatan bagi masyarakat.

Sebagai anggota Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas, Pak Anang pada periode ke-4 dengan membuat gebrakan atas usulan pembangunan sekolah baru di Kecamatan Cilongok.

“Ada dua usulan sekolah baru untuk Kecamatan Cilongok yaitu SMA negeri dan SMP Negeri 3. Yang progresnya cepat adalah pembangunan SMP, karena untuk pembagunan SMA merupakan kewenangan provinsi,” jelasnya.

Lebih lanjut, bapak dua anak ini mengatakan, di Kecamatan Cilongok yang terdiri dari 20 desa, saat ini hanya ada dua SMP negeri, yaitu SMP N 1 dan SMP N 2 Cilongok. Dengan adanya sistem zonasi, maka banyak anak sekolah yang secara akademik bagus. Tetapi karena faktor jarak tidak bisa masuk sekolah negeri. Sementara secara ekonomi, juga tidak memungkinkan untuk melanjutkan ke sekolah swasta. Hal ini menyebabkan banyak anak terpaksa putus sekolah.

Keberadaan SMP negeri baru, harapannya mampu mengakomodir kebutuhan sekolah negeri bagi anak-anak tersebut. SMP N 1 Cilongok berada di Desa Pernasidi dan SMP N 2 berlokasi di sebelah utara Desa Panembangan. Untuk SMPN 3, sejauh ini ada tiga opsi lokasi, yaitu di Desa Jatisaba, Kasegeran, atau Sudimara.

“Kita bersama dengan Dinas Pendidikan sudah melakukan survei lokasi. Kemungkinan besar lebih condong ke pilihan di Desa Kasegeran, karena letaknya lebih strategis,” terangnya.

Perjuangan Pak Anang untuk menyelamatkan aset-aset masa depan bangsa ini dari putus sekolah patut diacungi jempol. Saat ini sudah ada anggaran Rp. 2 miliar untuk pembagunan SMP N 3 Cilongok. Pembelian lahan dan pembangunan akan mulai tahun depan. Namun, ia berharap tahun depan sudah mulai bisa menerima siswa baru dan untuk sementara siswa bisa menempati ruangan beberapa SD yang tidak terpakai.

Koresponden: Karsim

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here