Jakarta – Ketua DPR RI yang juga merupakan Ketua DPP PDI Perjuangan, Mbak Puan Maharani mengunjungi Rumang Betang Ensaid Panjang yang ada di Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Dalam kunjungannya ini, Mbak Puan langsung menaruh perhatian pada keberlangsungan bangunan cagar budaya tersebut.
Mbak Puan yang didampingi Ketua Komisi V DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar, Lasarus, langsung memerintah Lasarus untuk membangun baru Rumah Betang paling lambat tahun depan.
“Saya akan perintahkan Pak Lasarus untuk membangun baru Rumah Betang paling lambat tahun depan. Semoga tahun depan bisa dibuat rumah betang baru yang seperti ini,” kata Mbak Puan dalam keterangannya, Senin (20/3/2023).
Menurutnya, jika Rumah Betang Ensaid Panjang diperbaiki, maka akan semakin kokoh. Pihaknya mengatakan bagian yang harus diperbaiki adalah bagian bawah dan atas.
“Sepertinya yang harus diperbaiki adalah bagian bawah dan atas. Namun, Rumah Betang ini sudah menjadi cagar budaya, jadi Insyaallah akan ada lagi Rumah Betang seperti ini yang lebih baru,” ucapnya.
Mbak Puan berharap, jika Rumah Betang Ensaid Panjang yang baru sudah dibangun, ibu-ibu tetap melakukan aktivitas menenun kain seperti biasa.
“Seperti kain yang dipakai saya ini, cantik-cantik sekali. Saya ingin ibu-ibu tetap membuatnya, bagus-bagus, ada manik-maniknya. Karena inilah salah satu warisan budaya yang ada di Kabupaten Sintang, serta warisan budaya di Kalimantan Barat,” paparnya.
Pihaknya berjanji, kehadirannya kali ini di Rumah Betang Ensaid tidak menjadi pertemuan pertama dan terakhir. Ia bertekad akan datang lagi untuk melihat rumah betang yang baru.
“Insyaallah janji, pada waktunya nanti saya akan datang lagi ke sini untuk melihat Rumah Betang dan terbaru,” cetus Mbak Puan.
“Dengan kementerian, saya sudah berbicara, sudah menyetujui. Namun, memang perlu waktu. Tapi Insyallah tahun depan Rumah Betang segera dibangun. Panjangnya mirip, desainnya sama, namun dengan suasana yang bisa diperbaharui,” sambungnya.
Dalam kunjungannya ke rumah adat tersebut, Mbak Puan mengenakan rompi dari bahan tenun ikat khas Dayak. Mbak Puan juga mengaku senang bisa datang ke Rumah Betang Ensaid Panjang.
“Walaupun perjalanan panjang sekali, hati saya gembira dan bahagia sekali karena sampai di sini semuanya masih nungguin saya. Saya merasa sangat terhormat diperkenankan untuk datang dan melihat langsung serta bertemu dengan ibu-ibu yang sedang menenun,” ujarnya.
“Ini suatu kehormatan bagi saya diterima di sini. Saya bangga dan bahagia bisa melihat Rumah Betang Ensaid Panjang,” tandasnya.
Tim Editor