Kabupaten Wonosobo – Para Pemuda Indonesia telah membangun komitmen yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan rakyat dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Momen peringatan Hari Sumpah Pemuda ini bagi pemuda menjadi penting mengingat di tangan pemuda-lah diharapkan Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Di sisi lain, hal ini juga diharapkan membawa perubahan supaya konstelasi perekonomian lebih maju.
“Saya sampaikan bahwa pemuda merupakan modal bangsa dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan,” demikian dikatakan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat selaku Inspektur Upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 93 tahun 2021 di Halaman Pendopo Kab. Wonosobo. Kamis, (28/10/2021).
Lanjut Bupati, tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, memiliki karakter, kompetensi, dan kapasitas demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik. “Saat ini, tangan pemuda-lah yang akan menentukan, mau dibawa kemana bangsa ini karena pemuda adalah generasi penerus bangsa yang bisa menjadikan seperti apa bangsa ini nantinya,” ungkap Bupati.
Untuk itulah, karakter generasi muda yang unggul harus dipersiapkan sedini mungkin. Terlebih untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, dimana pada masa itu diproyeksikan Indonesia akan mengalami bonus demografi. Analisis lebih intensif, keadaan saat itu diprediksi 70% penduduk Indonesia berusia produktif. Bonus demografi ini tentu harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya melalui pendidikan karakter dan menciptakan lulusan terampil yang siap kerja.
Dalam momentum ini, Afif Nurhidayat mengajak pemuda supaya mampu menjadi perekat persatuan bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh. Secara konkret, hal ini bisa diaktualisasikan melalui kewirausahaan pemuda.
Persatuan pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa hari ini dan tetap eksisnya bangsa Indonesia di masa yang akan datang. “Persatuan bangsa Indonesia sejak 93 tahun yang lalu ialah bukti bersatunya pemuda Indonesia. Tanpa persatuan pemuda, bangsa Indonesia tidak kita nikmati hari ini,” tegasnya.
Menurut Bupati, berbagai fasilitas yang ada saat ini juga memiliki andil dalam mempersatukan pemuda. Media komunikasi serta konektivitas transportasi tentu mengindikasikan hilangnya sekat-sekat jarak antar anak bangsa. Namun, di sisi lain hal ini seringkali menimbulkan perpecahan anak bangsa, contohnya adalah ujaran kebencian dan hoax.
Oleh karena itu, Afif Nurhidayat mengajak kepada seluruh kaum muda di Kab. Wonosobo agar mampu berlaku bijak dalam menggunakan fasilitas tersebut. “Kita harus jeli dalam memilah informasi, pastikan kebenaran informasi yang akan dilanjutkan kepada orang lain. Sebagai generasi penerus bangsa, masing-masing dari kita memegang kendali untuk lebih bijak dalam bermedia dan berinformasi,” ajaknya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan kepada kaum muda yang berprestasi dan mengharumkan nama Kab. Wonosobo dalam kancah PON XX di Papua. Penghargaan tersebut diberikan kepada Adetia Armadani peraih medali emas dan Rifqi Akbar peraih medali perunggu cabang Muay Thai serta Barata Yuda peraih perunggu di cabang pencaksilat. pada kejuaran PON XX di Papua. Selain itu diserahkan pula bantuan hibah alat Out Bond kepada pemuda Desa Bener, Kecamatan Kepil.
Koresponden : Hildan