Kabupaten Sragen – Pemkab Sragen menyayangkan adanya fenomena penolakan Vaksin di salah satu lembaga pendidikan di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung. Sebanyak 239 siswa di sekolah non formal itu kompak menolak untuk menerima vaksinasi Covid-19. Adapun Bupati Sragen, Kusdinar Untung Sukowati atau yang akrab disapa Mbak Yuni dan Forkompida masih berupaya untuk melakukan pendekatan persuasive, Jumat (4/2/2022).
Mbak Yuni memberikan pernyataan jika upaya itu tidak mempan, maka Pemkab Sragen mengisyaratkan akan melakukan langkah lebih tegas.
“Faktor keengganan atau keyakinan mereka sendiri. Kalau sudah kita beri pemahaman dan tetap tidak mau ya kita cari solusi. Apakah satu desa tersebut di lockdown saja, kita belum tahu nanti kita bicarakan,” papar Mbak Yuni.
Sosok Srikandi PDI Perjuangan dari Sragen itu menguraikan sekolah yang siswanya menolak vaksin terdeteksi merupakan lembaga pendidikan non formal di mana 239 siswa yang belum mendapatkan vaksinasi. Kondisi ini dinilai sangat riskan di tengah meningkatnya angka kasus Covid-19 nasional dan Sragen. Saat ini, laju penambahan Covid-19 di Sragen kembali merangkak dengan 11 kasus sehari sebelumnya.
“Itu tidak bisa dibiarkan lantaran siswa dan semua komponen di sekolah itu juga nantinya bersinggungan dengan masyarakat lain di wilayah Desa itu. Jadi sekolahan non formal itu kita akan lakukan pendekatan lagi, semoga mereka akan mau divaksin. Teman-teman Puskesmas menyisir kembali warga masyarakat yang belum divaksin,” tandas Mbak Yuni.
Koresponden : Eky Ely