Kabupaten Sragen- Program Indonesia Pintar (PIP) di Sragen sudah mulai dibuka pendaftaran sampai dengan 25 Februari 2023. Adanya PIP ini diharapkan bisa men-support program Pemkab Sragen dalam pengentasan kemiskinan. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau yang akrab disapa Mbak Yuni menjelaskan bahwa siswa yang menjadi sasaran PIP tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser-pun, bahkan biaya pendaftaran, Rabu (15/02/2023).
“Dengan hadirnya PIP ini harapannya bisa mendongkrak angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sragen dan bisa menurunkan angka kemiskinan. Kami, Pemkab Sragen serta anggota Fraksi PDI Perjuangan Sragen berusaha supaya PIP bisa menyasar ke daerah yang masuk kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mbak Yuni yang merupakan Kader PDI Perjuangan Sragen tersebuh mengajak seluruh elemen masyarakat supaya bersama-sama mengawasi PIP yang berasal dari aspirasi Ketua DPR RI, Mbak Puan Maharani.
Mbak Yuni berharap dalam pelaksanaannya di lapangan, PIP ini tidak disalahgunakan atau dimanipulasi oleh oknum tertentu yang dapat menghambat tujuannya.
“Kalau ada bantuan PIP dipotong, maka yang memotong itu adalah oknum. Kami menghimbau kepada para penerima PIP nantinya jangan mau mengeluarkan dana di luar ketentuan pajak yang sah. Kalau ada hal-hal seperti itu supaya segra melaporkan ke bupatai atau Fraksi PDI Perjuangan,” terangnya.
Semntara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto yang juga merupakan Bendahara DPC Sragen mengungkapkan jumplah kuota PIP untuk Sragen di tahun 2023 ini mencapai 60.000 penerima untuk Siswa SD, SMP, SMA/K.
Kuota itu sama dengan tahun 2022, tetapi yang cair dalam dua gelombang di tahun 2022 dari kuota yang ada sekitar 10.000 yang belum bisa terserap. Hal itu disebabkan karena adanya anak PNS, TNI, Polri, yang mendaftar sehingga tidak bisa direalisasikan sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan.
Koresponden : Eky Ely