Mbak Jeki: Kreativitas Diperlukan dalam Mengelola Sampah

1
Foto: Mbak Jeki Meninjau Kegiatan Pengolahan Sampah Menjadi Barang yang Punya Nilai Jual

Kabupaten Wonogiri – Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua Ngadirojo, Sri Rejeki, S. Ak atau biasa disapa dengan Mbak Jeki menggelar kegiataan sosialisasi tentang pengolahaan limbah sampah menjadi barang-barang dengan nilai jual lebih di Dusun Primbon, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Minggu (23/7/2023).

Permasalahan sampah yang terjadi hampir di setiap daerah membuat banyak orang melakukan kampanye tentang bagaimana cara memanfaatkan sampah dan barang yang tak layak pakai tersebut. Pasalnya, dengan kreativitas, seseorang bisa mengubah sendiri barang tak layak pakai tersebut sesuai dengan keinginannya.

“Pengolahan limbah sampah menjadi barang baru merupakan salah satu contoh bentuk ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan angka pendapatan daerah setempat dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi pada para pelaku bisnis produk maupaun jasa ekonomi kreatif. Dengan modal yang tidak terlalu banyak masih dapat dilakukan secara efektif dan efisien dengan hasil yang maksimal,” ucap Mbak Jeki ketika ditemui.

Suhud (53), Triyatno (43), dan Luki (43) bersama beberapa pemuda Karang Taruna Krida Remaja Prima Dusun Primbon adalah contoh pelaku pengolahan limbah sampah menjadi hasil karya-karya seni seperti patung, pot, layang-layang, dan sejenisnya.

“Pada kesempatan kali ini, kami bersama tim sedang membuat patung banteng. Hal ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada pemerintahan Bapak Joko Sutopo yang saat ini sedang berjalan. Banteng yang merupakan simbol kekuatan serta keadilan sesuai dengan sila ke-4 Pancasila,” ungkap Luki.

Salah satu tokoh masyarakat dusun setempat juga membenarkan bahwa adanya kegiatan tersebut merupakan sebuah kegiatan positif.

“Kegiatan seperti ini dapat meningkatkan pendapataan masyarakat. Kami berharap untuk ke depannya pelaku ekonomi kreatif seperti yang ada di dusun kami mendapat pendampingan mulai dari pembuatan hingga pemasaran oleh dinas terkait,” ujar Narmo.

Melihat kondisi global saat ini yang semakin rentan karena keberadaan sampah anorganik membuat masyarakat berinovasi dan berkreasi untuk tetap bisa mendaur ulang sampah sebagai upaya penanggulangan bencana banjir.

Koresponden: Firfeb

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here