Mbak Ita Ajak LPMK Turut Pantau Kemiskinan Ekstrem di Wilayahnya

1
Mbak Ita Ajak LPMK Turut Pantau Kemiskinan Ekstrem di Wilayahnya
Foto: Walikota Semarang, Mbak Ita (tengah) saat hadiri Raker LPMK se-Kota Semarang

Kota Semarang – Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mendorong kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) agar ikut memonitor persoalan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Selain itu, LPMK juga diminta terlibat dalam penanganan stunting dan ketahanan pangan.

Hal itu disampaikan Mbak Ita saat Pengukuhan dan Rapat Kerja Forum LPMK Kota Semarang Periode 2023-2028 di Kota Semarang, Jumat (17/10/2023). Ia meminta LPMK juga bersinergi dengan camat dan lurah di wilayahnya, untuk mendukung program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. 

“Program LPMK satu paket dengan lurah, camat, RT, dan RW karena LPMK itu berisi tokoh masyarakat. Sehingga kami mohon tidak hanya dalam upaya mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem, tapi juga ada masalah stunting dan ketahanan pangan, pengendalian inflasi dan juga investasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dari data yang diterima, saat ini ada sekitar 200 warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Pihaknya kini juga masih berupaya mengatasi masalah itu, salah satu upaya yakni pemberian pendidikan gratis.

“Kemiskinan ekstrem sudah mulai turun, yang terakhir kami rapat review satu bulanan kemarin dari data ada 200-an jiwa yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Tetapi ada beberapa yang sudah kita cek termasuk persoalan pendidikan anak-anak mereka. Ada 30 keluarga yang anaknya tidak sekolah,” paparnya.

Selain persoalan kemiskinan ekstrem, stunting, dan ketahanan pangan, Mbak Ita juga berharap peran LPMK untuk ikut berperan menjaga dan mencegah terjadinya kekerasan kepada perempuan, termasuk pelecehan seksual kepada anak.

Koresponden: Yusuf

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here