Mbak Eisti: Puisi sebagai Pemersatu Rasa dan Asa

0
Foto: Ucapan Bupati Terpilih Kab. Demak, dr. Hj. Eisti'anah, S.E.

Kabupaten Demak – Sebagaimana diketahui, tercetusnya hari Puisi Nasional saat ini tentu melalui proses panjang yang sebelumnya telah dilalui. Sehingga pada momentum ini Bupati terpilih Kab. Demak mengajak seluruh masyarakat untuk tidak melupakan momentum sejarah ini.

Mbak Eisti, sapaan akrab Bupati terpilih Kab. Demak itu mengungkapkan, bahwa pola kesusateraan Indonesia yang saat itu hendak dibentuk adalah Ekspresionisme. Yakni sebuah aliran seni yang menghendaki kedekatan pada sumber asal pikiran dan keinsyafan.

Lebih lanjut, Politisi PDI Perjuangan itu juga menjelasakan, puisi tidak hanya bersifat penyalur romantika perasaan seseorang kepada orang lainnya. Akan tetapi, puisi juga dijadikan sebagai semangat dalam memberi perubahan di masyarakat dan mempengaruhi beberapa momentum sejarah besar.

“Melalui perjuangan itu, terbukti begitu banyak momentum sejarah bangsa besar yang terbentuk karena berbalut lantunan puisi yang merasuk hingga ke sanubari jiwa, tak terkecuali melalui karya Bung Karno, yaitu Aku Melihat Indonesia,” jelasnya.

Mbak Eisti menambahkan, melalui karya Bung Karno itu mengajarkan kepada masyarakat akan pentingnya kecintaan masyarakat kepada Bangsanya. Melalui karya ini Bung Karno berusaha menjelaskan, bahwa Sabang sampai Merauku, ragam identitas, entitas, dan duka, semua adalah sama, yaitu Indonesia.

Setelah memahami serangkaian fakta tersebut, pada kesempatan ini Mbak Eisti berusaha mengajak seluruh masyarakat agar merefleksikan momentum Hari Puisi Nasional untuk menyatukan rasa dan asa.

“Sehingga melalui momentum ini, puisi juga dapat menjadi pemersatu rasa dan as akita. Terlebih, ketika Bangsa yang kita cintai ini sedang diselimuti duka yang mendalam,” tandasnya, Rabu (28/4/2021).

Koresponden : Hana – Rahmad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here