Kabupaten Demak – Dikatakan oleh Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah, bahwa menyikapi Hari Pers Nasional 2022, dirinya ingin seluruh insan Pers dan Pemerintah untuk mempelajari sejarahnya dan mewujudkan visi luhurnya.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, di mana sejarah lahirnya Hari Pers Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Februari tentu tidak datang begitu saja. Melainkan, kelahiran Pers di Indonesia ini telah melalui kilas sejarah panjang yang dimulai dari tahun 1774.
Dirinya menerangkan, hal ini dimulai pada tahun 1774, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Van Imhoff menerbitkan surat kabar “Bataviasche Nouvelles”, yang kemudian pada tahun 1821 beralih nama menjadi “Javasche Courant”. Setelahnya, perjalanan ini mengarungi periode gejolak pada tahun 1850 – 1860, yang mana hadir surat kabar “De Locomotief” yang terbit di Semarang.
“Setelah semua proses panjang itu, akhirnya sebagai muara akhir adalah hadirnya gejolak yang terjadi pada tahun 1945 (pemberitaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia), tahun 1946 (terbentuknya Persatuan Wartawan Indonesia), hingga momentum penting yang terjadi rentan tahun 1965 hingga 1999,” ungkap politisi muda yang akrab disapa Mbak Eisti itu.
Mbak Eisti juga menekankan, di mana puncak dari kilas sejarah panjang itu adalah hadirnya Kepres No. 5 Tahun 1985 tentang penetapan HPN tiap tanggal 9 Februari. Kemudian, diperkuat dengan terbitnya UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang mana menyoal sistem lisensi atau izin penerbitan pers dihapus, hingga Dewan Pers sepenuhnya bebas dari intervensi Pemerintah.
“Oleh karenanya, melalui kilas sejarah luar biasa yang ternyata telah dimulai pada tahun 1774 ini merupakan penegas bagi kita. Penegas bahwa pers di Indonesia lahir melalui penuh intrik perjuangan, intrik yang kemudian dilalui penuh intervensi berbagai pihak kala itu,” tegasnya.
Sehingga bertepatan dengan momentum luar biasa ini, selain Mbak Eisti begitu mengapresiasi seluruh insan Pers tanah air, bahkan dunia yang masih terus teguh menghadirkan informasi positif bagi masyarakat. Dirinya juga ingin, bagaimana sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah dapat kian progresif, guna terus mengawasi aktualisasi pilar-pilar demokrasi dan good governance.
Koresponden : Hana – Rahmad
