Kabupaten Demak – Menjadi momentum peneguh untuk menghadirkan persamaan peran antar gender adalah pesan yang disampaikan Bupati Demak, dr. Hj. Eistianah kala menyambut International Women’s Day 2022 atau Hari Perempuan Internasional 2022.
Dikatakan oleh Bupati yang juga Politisi PDI Perjuangan itu ketika dikonfirmasi langsung oleh koresponden, dirinya mengatakan, apabila momentum seperti ini yang kemudian harus dimaknai secara mendalam dan tepat oleh para perempuan dunia, Indonesia, dan khususnya Kab. Demak.
Terlebih, ia mengatakan, apabila isu gender per hari ini menjadi sebuah muatan seksis yang menghantui para kaum perempuan negeri. Mengapa tidak, karena melalui perbedaan ini, tidak pelik membuat banyak pihak memanfaatkan kelemahan yang menurut mereka selalu terpatri erat di kaum perempuan; kekuatan fisik dan motivasi hidup.
“Hari Perempuan Nasional ini harus kita maknai secara mendalam dan tepat. Pergeseran moral dan moriil hari ini adalah belenggu yang menjadikan perempuan sebagai alat. Sehingga ini memang yang harus kita pahami, sehingga kita dapat saling menguatkan antara satu dengan lainnya,” ucap Mbak Eisti.
Mbak Eisti juga mengatakan, apabila dirinya memahami, di mana kondisi hari ini sudah banyak kaum perempuan yang memiliki posisi strategis; termasuk dirinya. Kendati demikian, hal ini yang kemudian tidak menghentikan terjadinya eksploitasi gender; bahkan pada ranah pondok pesantren.
Olehnya, pada catatan singkat ini besar harapan Mbak Eisti, untuk seluruh perempuan dapat saling menguatkan. Memanfaatkan peran, dan kemudian memaksimalkannya adalah keharusan yang telah menjadi hidangan utama.
“Kita di daerah-daerah harus bangga dan bisa banyak belajar, karena pemimpin hari ini banyak dihiasi gender perempuan, termasuk Ketua DPR RI kita, Ibu Puan Maharani. Sehingga ini yang kemudian harus menjadi kekuatan kita antar satu dengan lainnya, serta dapat menjadi refleksi besar kita, dan di sinilah momennya; Hari Perempuan Internasional.
Koresponden : Hana – Rahmad