Kabupaten Demak – Sebagai satu rangkaian semangat untuk terus merawat penerimaan Zakat untuk kepentingan secara luas. Akhirnya Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah berkolaborasi bersama Baznas Kab. Demak menuangkan sebuah inovasi akan hal tersebut.
Adalah melalui pencanangan Desa Sadar Zakat yang nantinya diharapkan mampu menjadi barometer bagaimana pembayaran Zakat dapat bergerak betul-betul dari bawah ke atas; sehingga ini akan mencangkup lini terdalam, Kamis (24/03/2022).
Dilanjut oleh Bupati yang juga Politisi PDI Perjuangan itu, di mana sebagai pilot project atas pencanangan tersebut, teman-teman Baznas Kab. Demak memilih Desa Jatisono, Kec. Gajah untuk menjalankan peran secara optimal sebagai Desa Sadar Zakat.
“Penetapan Desa Jatisono sebagai desa sadar zakat ini tentunya telah melalui berbagai pertimbangan. Diantaranya adalah kesadaran yang tinggi untuk berzakat oleh para petani Desa Jatisono. Setiap panen, para petani menyisihkan hasil panennya kepada Unit Pengumpul Desa (UPZ),” ungkap Mbak Eisti, sapaan akrabnya.
Ia menjabarkan, apabila pengumpulan ini adalah dalam bentuk gabah dan juga uang. Pada panen MT-1, sebanyak 4,3 ton gabah dan uang lebih dari 78 juta telah dizakatkan melalui UPZ Desa Jatisono. Ini baru salah satu alternatif, yang ia harapkan juga akan muncul alternatif-alternatif positif lainnya.
Kemudian di akhir kegiatan, melalui program Desa Sadar Zakat, Mbak Eisti berharap akan menumbuhkan kemandirian desa dalam membangun perekonomian umat. Kepada Baznas Kab. Demak, dirinya menghimbau untuk terus membimbing pengelola UPZ Desa.
“Ini penting, karena agar konsep zakat dari desa untuk desa dapat dikelola dengan baik dan professional. Harapannya, jumlah muzakki bertambah dan jumlah mustahik berkurang. Sekarang dimulai dari Desa Jatisono, dan InsyaAllah akan bergeser kepada wilayah-wilayah lainnya,” tandasnya.
Koresponden : Hana – Rahmad
