Kabupaten Demak – Menilik perkembangan penetapan Upah Minimum Kabupaten Demak yang beberapa waktu lalu menuai beberapa respon dari para pekerja, hal tersebut memantik respon Politisi PDI Perjuangan, dr. Hj. Eisti’anah.
Politisi yang juga Bupati Demak itu mengatakan, dirinya akan terus berbenah dan berdikusi secara intensif dengan seluruh stakeholder terkait. Salah satunya adalah audiensi yang dilakukan bersama Kapolres, Kepala Perangkat Daerah terkait, teman-teman Apindo, serta unsur pengusaha di Kab. Demak, Senin (29/11/2021).
“Kegiatan yang bertempat di Pendopo Kab. Demak itu alhamdulillah berjalan lancar dan juga sebagai informasi atas keputusan kita terkait dinamika penetapan UMK ini. Memang kita sadari, bahwa apa yang saat ini telah kita tetapkan masih belum dapat memberi kebahagiaan bagi seluruh pihak,” ungkap politisi yang akrab disapa Mbak Eisti itu.
Ditambahkan olehnya, bahwa dirinya di sini berusaha hadir untuk menjadi solusi. Sehingga setelah mempelajari berbagai kenaikan UMK di seluruh daerah di Jawa Tengah, Mbak Eisti berusaha menjadi yang tertinggi di tingkat kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
“Meski ini belum menjadi harapan seluruh pihak, namun kita juga akan terus ber-ikhtiar untuk mengawal perbaikan sistem kerja yang ada di Kab. Demak. Sehingga pada kesempatan itu juga kita tekankan untuk seluruh pekerja/buruh yang ada di Kab. Demak, ketika panjenengan semua merasa mengalami rasa ketidakadilan, maka komunikasikan,” sambungnya.
Mbak Eisti bertekad untuk akan terus hadir dan membuka ruang aspirasi selebar mungkin. Silahkan panjenengan dapat memberi laporan kepada dinas terkait, atau pun melalui petugas-petugas kita di tiap perangkat daerah se-Kab. Demak (baik tingkat desa hingga kecamatan).
“Sekali lagi terima kasih atas berbabagi aspirasi yang telah disampaikan. Melalui tulisan ini saya ingin sekali lagi berpesan, bahwa kita tidak ingin memberi beban, atau bahkan menurunkan tingkat kesejahteran seluruh warga masyarakat di Kab. Demak,” pesannya.
Koresponden : Hana – Rahmad