Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi menabuh bedug di tengah halaman Balaikota, untuk menandakan akan tibanya bulan suci Ramadan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari prosesi Dugderan yang pada tahun ini, yang masih kembali dilaksanakan tanpa arak-arakan seperti dua penyelenggaraan sebelumnya.
Namun, meski tanpa kegiatan arak-arakan, Mas Hendi bersyukur, karena masyarakat tetap menaruh antusias pada prosesi Dugderan. Hal ini terlihat dengan cukup banyaknya masyarakat yang menonton secara langsung, meskipun Pemerintah Kota Semarang juga menyediakan penayangan jalannya prosesi secara daring melalui kanal youtube.
Dengan tingginya antusias masyarakat yang hadir untuk menonton langsung, Mas Hendi berpesan, agar protokol kesehatan tetap ditaati selama kegiatan prosesi berlangsung. Termasuk terkait berbagai kegiatan selama bulan Ramadan, Mas Hendi juga meminta kepada masyarakat, agar tidak abai dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Pesan untuk masyarakat selama Ramadan, saya berharap, agar masyarakat bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini dengan baik. Tarawih keliling boleh, tarawih ke tempat ibadah boleh, asal prokesnya dipastikan sudah dilakukan,” tuturnya.
Mas Hendi juga menambahkan, harus ada upaya saling menghormati dan tenggang rasa, agar kegiatan selama bulan Ramadan dapat berjalan dengan baik dan kondusif. Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang meminta, agar toleransi sesama masyarakat terus dijalankan, misalnya dengan tidak melakukan sweeping-sweeping restoran atau tempat makan di siang hari.
“Semoga, kegiatan selama Ramadhan ini berjalan baik lancar. Pasokan sembakonya juga baik, sehingga harganya tidak membumbung terlalu tinggi. Jadi, kami pastikan Pemerintah akan menjaga hal tersebut,” imbuhnya.
Dengan masihnya Kota Semarang berstatus PPKM level 2, maka Mas Hendi mengharapkan, kegiatan di masjid dapat terjaga deengan kapasitas 75% dengan penerapan prokes yang ketat. Namun, Mas Hendi meyakini, apabila seharusnya Kota Semarang sudah dapat berstatus level 1 dengan melihat sejumlah indikator-indikator yang mempengaruhi penentuan level.
“Kita tunggu saja nanti tanggal 4 April pada saat Instruktis Mendagri sudah ada. Semoga, Kota Semarang seperti yang ada di dalam analisis kita hari ini juga masih di level 1,” pungkasnya.
Koresponden : WP – Didik