Kota Semarang – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi mengapresiasi perayaan Imlek 2022, yang digelar secara sederhana di kawasan Pecinan. Dalam perayaan tersebut, Mas Hendi meresmikan 1.500 lampion yang dipasang di gerbang Pecinan Semarang. Menurut Mas Hendi, lampion yang dipasang tersebut merupakan lambang optimisme, Minggu (30/1/2022).
“Lampion ini adalah tanda sinar. Tanda sebuah optimisme kita untuk meraih kesuksesan di tahun baru 2573. Kalau buat saya tambah satu, yaitu, Kota Semarang menjadi keren dan wilayah Pecinan menjadi tambah apik,” tuturnya.

Tak hanya itu, Mas Hendi juga memuji kepedulian masyarakat Tionghoa yang mendermakan sebagian rejekinya untuk membantu warga yang tidak mampu. Porinti sudah melakukan kegiatan charity, baksos, donor darah, serta bantuan-bantuan, seperti beberapa waktu lalu di Pemkot Semarang diberi bantuan 3 ton kue keranjang.
Mas Hendi menambahkan, kesederhanaan dalam merayakan hari besar Imlek, serta berbagai aktivitas sosial yang dilakukan ini menjadi bukti, bahwa seluruh komponen masyarakat sudah satu hati dengan Pemerintah Kota Semarang. Mas Hendi meminta, bagaimana kemudian bisa menjaga Kota Semarang, agar tetap sehat, namun kegiatan juga tetap bisa berjalan.
Mas Hendi juga menegaskan, Kota Semarang meskipun berbeda-beda layaknya miniatur Indonesia yang terdiri berbagai macam suku dan budaya, namun warganya memiliki pemikiran yang sama sebagai satu keluarga besar warga negara Indonesia yang ada di Kota Semarang. Menurutnya, tidak ada istilah mayoritas-minoritas.
“Saya ingin semua nyengkuyung bareng-bareng, karena kami merasakan kalau kekuatan ini tidak bisa disatukan, tidak mungkin Kota Semarang menjadi lebih ciamik, dan tidak mungkin Kota Semarang bisa lebih hebat lagi. Menurut saya, hari ini jauh lebih baik, karena semuanya bersepakat, bahwa perbedaan ini menjadi sebuah kekuatan Bangsa Indonesia, khususnya Kota Semarang untuk menjadi wilayah semakin baik dan semakin hebat,” tegasnya.
Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang menjelaskan, Kota Semarang memang memerlukan konsep gotong royong dan bergerak bersama.
“Kemudian kita saling mengisi. Kita harus bisa menjaga keseimbangan, kombinasi harus kita mainkan dengan baik. Saya juga berharap, di tahun baru Imlek 2573 ini, Covid-19 bisa terkendali, masyarakat semakin sehat, ekonomi tumbuh baik, sehingga masyarakat sejahtera,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Porinti Semarang, Setiawan Santoso menyampaikan, dalam perayaan Imlek 2022 kali ini, warga Tionghoa merayakannya secara sederhana saja. Tidak perlu mewah-mewah. Jangan pamer dan foya-foya. Setiawan juga berharap, lampion ini menerangi jalan semua orang untuk menuju masa depan yang baik dan cemerlang. Semoga dengan lampion ini, Pecinan menjadi tambah hangat.
Koresponden : WP – Didik