Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi meminta kepada jajarannya untuk tidak mengambil keputusan sendiri dalam mengalokasikan penggunaan anggaran pembangunan. Mas Hendi bahkan menekankan, bahwa pemanfaatan anggaran harus seizin masyarakat. Hal itu disampaikan Mas Hendi saat membuka kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Semarang Barat, di Hotel Puri Garden, Rabu (16/2/2022).
“Pengelolaan anggaran harus dirembug bareng, jangan main sendiri. Libatkan RT, RW, LPMK, hingga PKK dalam penentuan program prioritas pembangunan ke depan. Anggaran pembangunan daerah itu dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat, bukan untuk bagi-bagi. Dalam hal ini yang dibangun adalah manusianya, sehingga jangan sampai tidak berdampak pada kehidupan masyarakat. Prioritaskan program pembangunan manusia,” tuturnya.

Mas Hendi menambahkan, prioritas program-program pembangunan manusia yang dimaksud antara lain, pemberdayaan perempuan, UMKM, pelatihan, serta disabilitas. Pasalnya, program-program tersebut diyakini dapat menjadi bagian penting dalam upaya pemulihan aktivitas ekonomi dan sosial, yang saat ini telah menjadi perhatian penting di tengah kondisi Pandemi Covid-19.
Sementara itu, untuk Lurah di Kota Semarang yang saat ini turut mengelola anggaran, Mas Hendi meminta, agar program pembangunan seperti gapura, Balai RW dan kewilayahan lainnya tidak perlu menunggu lama untuk segera terselesaikan dan diakomodir dari kelurahan. Sedangkan untuk program pembangunan besar skala kota, pihaknya meminta untuk setiap dinas di Kota Semarang cermat dalam menyerap keinginan masyarakat. Maka dari itu, Mas Hendi berharap besar pada proses musyawarah dan rembug warga yang dilakukan.
“Tercatat, Musrenbang Kecamatan Semarang Barat mengalokasikan anggaran untuk Kecamatan sebesar Rp. 3,3 Miliar, serta sebanyak Rp. 18,068 Miliar untuk anggaran 16 kelurahan. Rata-rata setiap wilayah kelurahan mendapatkan penganggaran minimal Rp. 1.1 M untuk dimanfaatkan sesuai usulan program dan kebutuhan masing-masing wilayah,” imbuhnya.
Di sisi lain, dengan pola pembangunan terbuka yang disebutnya dengan istilah bottom up, atau dari bawah ke atas, Mas Hendi berharap, adanya komitmen yang tinggi dari semua pihak dalam. Termasuk dalam bergerak bersama menjaga Kota Semarang dari lonjakan kasus Covid-19 yang tidak dapat terkontrol, sehingga pihaknya meminta adanya kesadaran bersama yang tinggi dalam menghadapi kondisi saat ini.
“Saya meminta kepada masyarakat, agar meningkatkan protokol kesehatan dalam berkegiatan, serta aktif dalam mengikuti program vaksinasi hingga booster. Pengalaman dua tahun tiarap, karena Pandemi yang belum pernah terjadi. Alhamdulillah kita punya 2 rumus jitu untuk kembali menekan gas, yaitu prokes dan vaksinasi. Mohon menjadi kesadaran bersama, agar bisa kembali aktif perkumpulan offline. Hal itu bertujuan agar transportasi laku, ekonomi, dan juga investasi bisa naik lagi,” tutup Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.
Koresponden : WP – Didik