Kota Semarang – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi, mendampingi Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini meninjau lokasi longsor di Jalan Delikrejo, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang. Dalam tinjauan tersebut, Mas Hendi memastikan, bahwa korban longsor mendapatkan bantuan logistic, serta perbaikan rumah dari Pemerintah Kota Semarang, Selasa (25/1/2022).
Mas Hendi menambahkan, bantuan perbaikan rumah akan dilakukan melalui program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang bersumber dari APBD. Selain itu, juga akan dilakukan perbaikan talud dengan menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT), yang juga bersumber dari APBD Kota Semarang, dimana setiap ada bencana, BPBD dapat segera mencairkan dana tersebut. Maka, Mas Hendi mengupayakan secepat mungkin dapat terlaksana.

Di sisi lain, Mas Hendi juga menekankan, pihaknya siap memfasilitasi warga yang bersedia untuk tinggal ke Rusunawa, dimana dinilai lebih aman. Namun, baru satu orang warga yang bersedia untuk pindah, dan selebihnya memilih tetap tinggal di rumah masing-masing.
“Idealnya memang relokasi, namun sudah banyak warga yang tinggal di daerah perengan. Kami siap memfasilitasi bagi warga yang bersedia dan memenuhi kriteria belum memiliki rumah untuk ditempatkan di Rusunawa,” tuturnya.
Sebelumnya, Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang sudah menginstruksikan kepada Lurah, serta Camat untuk mengingatkan warga, agar selalu waspada terhadap potensi bencana di musim penghujan. Terlebih, untuk wilayah Kelurahan Tandang yang sudah masuk dalam pemetaan daerah rawan longsor.
“Namun, musibah tidak terelakan, ketika di Kota Semarang terjadi hujan lebat disertai angin pada Rabu, 19 Januari 2022. Bencana tanah longsor terjadi di Kelurahan Tandang, yang menimpa 3 rumah, serta menelan satu korban jiwa,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini yang meninjau langsung lokasi longsor, memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp. 15 Juta kepada keluarga korban meninggal, serta masing-masing Rp. 5 Juta bagi korban luka-luka.
Tidak hanya itu, Kementerian Sosial Repblik Indonesia juga telah mengirimkan bantuan logistik, berupa makanan, selimut, kasur, serta kidsware dan perlengkapannya, yang dapat digunakan jika sewaktu-waktu terjadi bencana lain.
Dalam kesempatan tersebut, Rismma mengingatkan kepada warga untuk lebih waspada dan berhati-hati, mengingat potensi bencana yang masih mungkin terjadi akibat curah hujan tinggi. Menurut Risma, mapping wilayah dan waspada saat hujan harus dilakukan.
“Kita harus lebih waspada, karena bencananya bermacam-macam. Bahkan, ada di wilayah lain terjadi bencana di bawah hutan lindung,” pungkasnya.
Koresponden : WP – Didik