Kabupaten Temanggung – Marjiono, seorang senior partai PDI Perjuangan Ranting Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, merupakan orang yang sangat militan di partai berlogo banteng ini. Ia menuturkan bahwa dahulu mengikuti transformasi mulai dari PNI, lalu banteng merem, kemudian bertransformasi lagi menjadi banteng sipit, hingga banteng moncong putih. Hal ini adalah track record panjang yang ia lalui dalam rangka menjaga idealismenya guna mengabdi kepada masyarakat.
Awal sosok Marjiono masuk dan bergabung dengan partai beraliran nasionalis ini bermula sejak ia masih muda. Hal ini dilaksanakan atas permintaan dari orang tuanya supaya terjun di dunia politik. Bagi orang tua Murjiono, politik adalah tentang semangat alturisme, yaitu semangat untuk mendedikasikan hidup kepada masyarakat sebagaimana Dedication of Life-nya Bung Karno.
Kini diusianya beliau yang menginjak 60 tahun, semangat Marjiono dalam mengabdi kepada masyarakat tidak pernah padam. Baginya, pengabdian kepada masyarakat tidak pernah terbatas oleh usia. Kecintaannya terhadap semangat humanistik ini mengantarkan sosok ini ke dalam bentuk perjuangan melalui politik, khususnya dalam struktural PDI Perjuangan yang merupakan transformasi dari PNI-nya Bung Karno.
Ditemui di kediamannya pada Senin (24/5/2020), Marjiono memperlihatkan sebuah foto Ibu Megawati ketika sedang bersama rakyat yang didapat ketika era transformasi, kala itu PDI sedang di serang. Baginya ini adalah sebuah refleksi perjuangan, di mana mengabdi kepada masyarakat bukanlah hal yang mudah. Niat yang tulus terkadang belum tentu mendapatkan sambutan baik dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh karenanya, seorang kader sejati tentu membutuhkan konsistensi serta komitmen yang kuat, sehingga semangatnya tidak akan pernah padam dalam proses pengabdian.
Kemilitansian sosok Marjiono dikarenakan adanya nilai sosial yang dipegang. Nilai tersebut berasal dari keluarganya dan masih dijaga hingga kini. “Pokoke sampean nek seneng partai kie (PDI Perjuangan), entenono mbesuk bakale menang, wong iki gering gek topo,” tutur Marjiono yang artinya “pokoknya jika kamu suka terhadap partai ini (PDI Perjuangan), tunggulah suatu saat pasti akan menang, sekarang kurus karena sedang bertapa”.
Hal ini terbukti, kini PDI Perjuangan tumbuh menjadi partai terbesar di Indonesia dan meraih kemenangan dalam dua kali pemilu. Bagi sosok Marjiono, kemenangan secara elektoral tentunya harus ditindaklanjuti dengan sinergitas konkret kepada masyarakat. Ketika hal ini dilaksanakan secara optimal, maka kemenangan partai tidak hanya didapati secara elektoral, tetapi juga beresultansi terhadap peningkatan kesejahteraan sosial.
Koresponden: Enggar dan Zidan
Perlu di contoh dan perlu belajar dari perjalanan beliyo MERDEKA