Konservasi Seni dan Budaya Melalui Peran Pilar Kepartaian

0
Foto: Pentas Seni Budaya yang Dihadiri oleh Eko Prasetyo Heru Wibowo, Afif Nurhidayat, Muhammad Isnaeni, dan Sofwan Dedy Ardyanto (Kiri ke Kanan)

Kabupaten Wonosobo – Di tengah era globalisasi, maka upaya pelestarian terhadap seni dan budaya bangsa menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan. Bagaimana tidak, globalisasi pada dasarnya menekankan interaksi antar negara menjadi borderless alias tanpa sekat. Implikasi yang muncul tentu akan banyak terjadi infiltrasi budaya asing yang masuk pada tatanan sosial masyarakat.

Perlu ditelaah lebih dalam bahwa hakikat seni dan budaya tradisional yang berkembang di masyarakat faktanya menjadi faktor pembentuk identitas nasional. Inilah yang kemudian membuat sebuah negara bisa dikenali dalam kancah internasional, yang menjadi keunikan di antara negara-negara yang lain. Untuk itu, apabila tidak upaya untuk melestarikan seni dan budaya tradisional, dampak yang dikhawatirkan adalah terjadinya krisis identitas.

Foto: Kegiatan Konservasi Seni Budaya yang Diprakarsai oleh Kader PDI Perjuangan Wonosobo

Lantas siapa yang punya tanggung jawab untuk melestarikan seni dan budaya tradisional tersebut? jawabannya jelas seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, dibantu dengan peran aktif dari pemerintah. Antara rakyat dan pemerintah ini tentu ada sebuah jembatan yang saling menghubungkan. Adapun jembatan tersebut bernama Partai politik.

Yang harus digarisbawahi, Partai politik merupakan organisasi yang punya tujuan untuk menghimpun aspirasi masyarakat sehingga diharapkan dapat teraktualisasikan menjadi kebijakan. Di sisi lain, Partai politik juga memiliki tiga pilar kepartaian, yakni eksekutif, legislatif, dan struktur Partai yang menjadi kepanjangan tangan dari Partai itu sendiri dalam rangka mewujudkan cita-cita masyarakat.

Ketika direlevansikan dengan upaya pelestarian seni dan budaya, maka peran Partai politik yang pertama adalah memastikan masyarakat tidak terlepas dari jati diri bangsanya terlebih dahulu. Setelahnya, Partai politik harus memahami teknis seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat dalam pelestarian seni budaya. Ketika keduanya telah tuntas, Partai politik baru kemudian membuat gerakan konkret di lapangan melalui tiga pilar kepartaian yang dimilikinya.

Baca Juga :   DPC PDI Perjuangan Gelar Rapat Terbatas Bersama Dewan Mentor Juang
Foto: Ribuan Masyarakat Wonosobo Antusias Menyaksikan Pagelaran Seni Budaya dari Barisan HOK-YA

Pelaksanaan konservasi budaya di Wonosobo misalnya yang dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis serta melibatkan peran yang inklusif dari Partai politik. Berbagai pegiat seni budaya diwadahi oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah, Muhammad Isnaeni ke dalam Barisan HOK-YA. Selain menjadi pusat bagi seniman untuk saling ngangswu kawruh, Barisan HOK-YA ini secara tidak langsung juga menjadi tempat bagi pegiat seni untuk menyalurkan aspirasi kepada para pemangku kebijakan.

Terbaru, setelah melakukan koordinasi yang holistik, Barisan HOK-YA mengadakan tour di Desa Semayu, Kecamatan Selomerto. Mereka menampilkan kesenian Lengger yang menjadi salah satu tarian ikonik dari Wonosobo tersebut. Tak tanggung-tanggung, pementasan ini juga turut dihadiri oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat serta Ketua DPRD Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo. Publik-pun menyambut baik event itu, terbukti ribuan penonton hadir seraya menyemarakkan acara pentas seni Lengger yang diinisiasi oleh Muhammad Isnaeni tersebut.

Event di atas merupakan bukti jika sebenarnya Partai politik bisa melakukan berbagai kegiatan di tengah masyarakat, bukan hanya untuk urusan elektoral semata. Di konstelasi zaman yang semakin maju dan masyarakat yang semakin cerdas, maka sudah selayaknya kondisi politik hari ini bertransformasi ke arah yang lebih baik. Politik harus menghadirkan solusi dan aksi nyata bagi masyarakat, bukan kemudian menjadi entitas yang hadir lima tahunan menjelang pemilu.

Foto: Sofwan Dedy Ardyanto Menyempatkan Diri Menghadiri Acara Pagelaran Seni Budaya Barisan HOK-YA di Tengah Tugasnya untuk ‘Merumput’ Bersama Struktur Partai

Bagi PDI Perjuangan, acara kepartaian berbau seni budaya tentu bukan hal baru, mengingat Partai ini memiliki haluan nasionalis dan berpedoman pada idee-idee Bung Karno. Dalam Trisakti Bung Karno misalnya, sosok Proklamtor tersebut mendambakan sebuah negara ideal, maka rakyatnya harus sama-sama untuk memaknai arti penting Berkepribadian dalam Berkebudayaan. Karena kader PDI Perjuangan adalah murid-murid ideologis Bung Karno, akhirnya mereka bergotong-royong untuk mengejawantahkan cita-cita tersebut, salah satunya dengan melalui pentas seni Lengger dari Barisan HOK-YA Wonosobo di atas.

Baca Juga :   Oni Tinjau Pengaspalan Ruas Jalan Bumijawa-Bojong

Uniknya, tidak hanya tiga putra daerah saja yang hadir dalam pentas seni di Desa Semayu tersebut. Berdasarkan pengamatan tim di lapangan, elit politik tingkat provinsinya juga menyempatkan diri untuk hadir. Dia adalah Sofwan Dedy Ardyanto, sosok yang menjabat sebagai Wakabid Rekrutmen dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Ia diketahui tengah mengemban amanah untuk ‘merumput’ bersama struktur Partai di Wonosobo. Di sela-sela kegiatannya itu, ia menyempatkan diri untuk hadir, mengingat pentas seni Lengger ini memiliki nilai konservasi budaya yang sangat penting.

Dalam kesempatan tersebut, Sofwan Dedy Ardyanto menuturkan bahwasanya terdapat makna filosofis dibalik penggunaan kata ‘Barisan’ di wadah bernama Barisan HOK-YA itu. Barisan berarrti anggota di dalamnya sudah tertata serta punya seorang komandan yang memiliki prinsip serta integritas. Dengan demikian, ia meminta supaya Barisan HOK-YA yang dimotori oleh Muhammad Isnaeni ini bisa berderap bersama dengan PDI Perjuangan, khususnya dalam upaya mengaktualisasikan Trisakti Bung Karno.

Adapun ketika dalam pergerakan di lapangan Barisan HOK-YA ini mendapati sebuah dinamika, Sofwan Dedy Ardyanto meminta supaya mereka membuka ruang komunikasi dengan sang inisiator maupun dengan dirinya sendiri. Karena unsur eksekutif dan legislatif di Wonosobo juga berasal dari kader PDI Perjuangan, Sofwan Dedy Ardyanto yakin bahwa kedua elemen itu akan membantu untuk menyukseskan setiap program yang dicanangkan oleh Barisan HOK-YA.

EAW

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here