Komoditas Tembakau dan Roda Ekonomi Masyarakat

0
Tembakau
Foto: Pelaksanaan Giat Serap Aspirasi Masyarakat (03/05/2025) yang Melibatkan Petani Tembakau di Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo oleh Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sofwan Dedy Ardyanto (Depan - Berdiri)

Kabupaten Temanggung – Sebagai wilayah yang memiliki sebutan ‘Kota Tembakau’, maka eksistensi petani tembakau harus lebih diperhatikan, terutama terkait tingkat kesejahteraannya. Demikian kata Anggota Komisi V DPR RI, Sofwan Dedy Ardyanto dalam giat serap aspirasi masyarakat di Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Sabtu (03/05/2025).

Para petani pernah mengalami kondisi dimana komoditas tembakau memiliki harga jual yang sangat tinggi hingga dijuluki ‘emas hijau’. Implikasinya jelas pada kondisi keuangan masyarakat; pasar menjadi lebih ramai, daya beli masyarakat meningkat, serta roda perekonomian berputar cepat.

Foto: Sofwan Menyampaikan Tembakau Masih Menjadi Komoditas Utama yang Menghidupi Petani di Wilayah Lereng Sumbing dan Sindoro (03/05/2025)

Tetapi saat ini keadaan telah berbanding terbalik. Tidak hanya harga jualnya yang turun drastis, bahkan penyerapan komoditas di pabrik-pabrik rokok juga berkurang. Salah satu brand rokok terbesar bahkan pada tahun 2024 lalu tidak melakukan pembelian tembakau dari petani.

Sofwan menuturkan, polemik di dunia pertembakauan ini disebabkan karena adanya regulasi yang mengatur ketat komoditas tembakau beserta produk turunannya. Kenaikan cukai yang begitu tinggi ikut menjadi alasan mengapa pabrik tembakau akhirnya mengurangi pembelian bahan baku ke para petani.

Meskipun mengalami tantangan yang begitu berat, tetapi cukai dari rokok saat ini masih menjadi salah satu penyumbang anggaran terbesar negara. “Hari ini rokok menyumbang anggaran besar untuk negara, tetapi petaninya tidak sejahtera. Itu tidak adil,” ujarnya.

Berangkat dari hal tersebut, Sofwan yang saat ini menjadi wakil rakyat dari Dapil VI Jateng (Temanggung, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Wonosobo, dan Purworejo) bertekad untuk memperjuangkan nasib petani tembakau.

Pertama, dari sisi regulasi, ia akan melakukan beberapa pendekatan, baik secara politik maupun hukum, dengan harapan kepentingan petani tembakau bisa terakomodir. Pun begitu dengan sarana dan prasarana yang menyangkut keberlangsungan pertanian tembakau.

Di sisi lain, komoditas tembakau bagi Sofwan memiliki keterikatan sejarah dengan para leluhur. Ia lahir di Kabupaten Kudus yang memiliki sebutan Kota Kretek. Adapun bahan baku rokok kretek itu adalah tembakau yang berasal dari Temanggung.

“Di Kudus, mbah-mbah saya sangat mendukung ketika saya nyaleg di Temanggung. Itu dulu karena tembakau sejarahnya dibawa oleh Ki Ageng Makukuhan, murid dari Sunan Kudus. Ada keterikatan sejarahnya,” pungkas Sofwan.

Koresponden : Enggar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here