Kemerdekaan Adalah Jembatan Emas untuk Mengentaskan Kemiskinan

0
Ketua DPRD Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo

Kabupaten Wonosobo – Makna kemerdekaan bagi Ketua DPRD Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo, merupakan momentum yang sangat istimewa. Di mana rakyat Indonesia teringat kembali oleh sejarah masa perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan peperangan untuk memperjuangkan bangsa ini.

“Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, ini kita sebagai generasi penerus bangsa, yang jelas harus meneruskan api perjuangan daripada Sang Proklamator dan para pahlawan yang telah gugur mendahului kita,” kata Eko Prasetyo saat ditemui Koresponden usai upacara bendera, Rabu (17/8/2022).

Bagi Sekretaris DPC PDI Perjuangan Wonosobo ini, kemerdekaan itu adalah jembatan emas. Inilah yang dikatakan oleh Bung Karno untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Maka pihaknya yang merupakan kader PDI Perjuangan akan terus meneruskan api perjuangan beliau apa yang diwariskan oleh Bung Karno.

“Apalagi kita PDI Perjuangan dekat dengan kaum marhaen. Mengentaskan kemiskinan merupakan tanggung jawab dan kewajiban, walau dengan kondisi pandemi dan permasalahan dunia yang saat ini terjadi, namun kita harus tetap meneruskan api semangat Bung Karno untuk mengurangi kemiskinan untuk mengurangi kaum marhaen, terutama di bilang ekonomi, sosial kemanusiaan, kebudayaan maupun di bidang politik,” tuturnya.

Pria yang terkenal dengan murah senyum ini mengungkapkan bahwa DPRD Wonosobo telah melakukan hal-hal kongkret sebagai mana tugas dari badan legislatif. Salah satunya dalam ranah budgedting atau anggaran. Di mana DPRD telah menganggarkan untuk masyarakat berupa daya guna kelayakan pasar dan komoditas sosial kemasyarakatan.

Eko Prasetyo menjelaskan terkait Wonosobo masuk dalam ranking kemiskinan ekstrem nasional, menurutnya masyarakat Wonosobo merupakan masyarakat yang konsumtif dan daya jual beli di Wonosobo cukup tinggi dari segi pasar di Jawa Tengah.

Namun pihaknya bersama jajaran eksekutif yang saat ini bupatinya Ketua DPC PDI Perjuangan Wonosobo, Afif Nurhidayat dan bersama segenap unsur akan terus berikhtiar agar Wonosobo keluar dari ranking kemiskinan, pun juga peringkat angkta stunting yang cukup tinggi.

“Wonosobo merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan dan stunting ekstrem, tapi faktanya tidak seperti itu, karena indikator secara nasional yang memang belum bisa kita ikuti, namun sebenarnya masyarakat Wonosobo merupakan masyarakat yang konsumtif, dan daya jual beli di Wonosobo cukup tinggi dari segi pasar di Jawa Tengah,” jelas Eko.

“Contoh disalah satu satu desa di Wonosobo, Desa Banyumudal ada masyarakat desa yang bangunan rumahnya bagus senilai hampir 1 milyar, dan memiliki mobil sport, namun desa tersebut masih dikatakan miskin hanya karena sebagian masyarakatnya desa dalam membangun rumah tidak membangun jamban karena terbiasa menggunakan sungai untuk keperluan BAB,” bebernya.

Eko Prasetyo menyampaikan, saat ini Wonosobo menjadi kabupaten/kota yang masyarakatnya paling konsumtif se Kedu Raya (Wonosobo, Temanggung, Kab/Kota Magelang, dan Purworejo) dengan perputaran pendapatan pasar daerah yang cukup tinggi.

Koresponden: Hildan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here