Kabupaten Magelang – Belakangan Nepal Van Java mejadi destinasi kunjungan wisata yang paling popular di Jawa Tengah. Dusun tertinggi di Kab. Magelang ini memiliki pemandangan bangunan-bangunan rumah warga dengan latar belakang Gunung Sumbing.
Dijuluki Nepal Van Java karena dusun ini mirip sekali dengan suasana di Pegunungan Himalaya Nepal. Berada di Kaki Gunung Sumbing yang sejuk dan berkabut, perkampungan ini terletak di Dusun Butuh Desa Temanggung, Kec. Kaliangkrik, Kab. Magelang yang tingginya 1.620 MDPL.
Sejak dikelola oleh warga sekitar, pendapatan Nepal Van Java dari kunjungan wisatawan sudah mencapai Rp. 500 juta saat sebelum PKPM. Padahal untuk masuk dusun itu hanya dikenakan biaya Rp. 8.000 saja.
“Pengunjung mayoritas dari luar kota, Jakarta, Bandung, Bali, Sumatera juga banyak. Kalau akhir pekan rata-rata perhari bisa mencapai 3.000 wisatawan,” kata Ketua Karang Taruna Dusun Butuh Ukisman Prasojo.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PAC PDI Perjuangan Kec. Kaliangkrik, Kab. Magelang ini mengaku kaget. Hal ini karena awalnya dusun yang saat ini dijadikan sebagai Pilot Project sebagai salah satu destinasi Desa Wisata di Kab. Magelang tersebut dapat viral di media sosial.
Sehingga pasca kejadian itu pihakya langsung melakukan penataan dan penyiapan SDM untuk menyambut wisatawan yang datang di Kab. Magelang, khususnya di Dusun Butuh.
“Alhamdulillah untuk internal di Anak Ranting Dusun Butuh ikut andil, terutama untuk pengelolaan destinasi wisata memang didominasi oleh struktural hingga simpatisan. Pengelolaan tim ini berawal dari teman-teman yang tahun 2019 kemarin bantu saya di Pencalegan,” kata dia.
Ukis mengaku, bahwa mayoritas pengelola kawasan wisata itu adalah kader PDI Perjuangan yang mulai dari pengurus Ranting, Anak Ranting hingga simpatisan. Menurutnya, hampir 90 pengurus Nepal Van Java adalah anak-anak Ranting, mereka didampingi belajar mulai dari nol hingga bisa seperti saat ini.
“Teman-teman di sini diajak untuk belajar bagaimana pengelolaan media sosial hingga belajar tentang penyambutan tamu dan manajemen,” pungkasnya.
Koresponden : Danang