Kabupaten Wonogiri – Supriyanto, selaku Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonogiri, selain melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai wakil rakyat, pihaknya juga mempunyai pekerjaan sampingan, yaitu sebagai petani Porang.
Supriyanto, yang juga Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Karangtengah tersebut mengaku, dengan menjadi petani Porang, dapat menghasilkan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah. Usaha sampingan tersebut diawali dengan menanam Porang di lahan seluas 2,5 hektare. Namun, pada tahun ini, Porang yang dipanen hanya di lahan seluas 1,5 hektare. Sebab, Porang di lahan satu hektare lainnya belum layak panen. Hal itu disebabkan karena bibitnya dari jenis katak, sehingga baru bisa dipanen setelah dua musim atau 16 bulan.
Supriyanto juga menambahkan, bagi sebagian orang yang baru mengenal Porang dan hanya tahu euforianya saja, harga sebesar itu dianggap anjlok atau hancur. Sebab, pada tahun lalu, harga Porang mencapai Rp. 12.000 per kilogram. Menurutnya, harga pada tahun lalu itu anomali, tidak ada nilai kewajarannya karena terlalu tinggi.
“Bagi saya yang sudah bertani Porang cukup lama, harga segitu sudah istimewa. Terlebih, saat ini masih dalam masa Pandemi Covid-19. Harga Rp. 7.000 ke atas per kilogram itu sudah luar biasa. Sebab, pada 2016-2017, harga satu kilogram porang hanya Rp. 2.500, dan harga tertinggi hanya Rp. 3.000,” ungkapnya.
Selain membahas terkait keuntungan, Supriyanto sebagai wakil rakyat juga memberdayakan masyarakat, khususnya di Kecamatan Karangtengah untuk bertani Porang. Selain itu, Supriyanto juga sudah menjalin kerjasama dengan pabrik Asia Prima Konjac, Caruban, Madiun, Jawa Timur. Terjalinnya kerjasama dengan pabrik yang siap menampung hasil panen, pihaknya tidak ada rasa khawatir terkait penjualan hasil panen.
Koresponden : Fieras Febb