Kora Semarang – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, S.E., M.M hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Dialog Interaktif yang mengangkat tema ‘Program Wilbachia untuk Pencegahan DBD di Kota Semarang’. Hadir dalam kegiatan tersebut akademisi sekaligus pemerhati kesehatan masyarakat, yakni Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes selaku Dosen UNDIP Semarang dan Nur Dian Rahmawati S.Kep Ners., MPH dari Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Metode Wolbachia sendiri merupakan metode alami untuk pencegahan DBD dengan menggunakan Bakteri Wolbachia, di mana bakteri tersebut dapat menutup replikasi virus dengue yang membahayakan kesehatan masyarakat.

Menurut Dian, Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah mulai melakukan sosialisasi mengenai Program Wolbachia. Langkahnya tersebut adalah dengan merangkul kader-kader penyuluh untuk menyosialisasikan program dengan menitipkan ribuan telur nyamuk Wolbachia yang akan dikembangkan di rumah penduduk di 16 Kecamatan Kota Semarang.
Menanggapi hal tersebut, Kadar Lusman menyatakan bahwa Pemerintah Kota baik di lingkup eksekutif maupun legislatif tentunya akan mendukung program pengentasan DBD ini. Bagaimanapun juga, ia menyatakan diperlukan adanya gotong royong untuk bergerak bersama menyelesaikan masalah DBD yang akhir-akhir ini marak ditemukan di Kota Semarang.
“Jika orientasinya adalah untuk kebaikan dan kebermanfaatan, maka Pemkot dan DPRD Kota Semarang akan mendukung program tersebut. Polemik DBD memang menjadi catatan khusus, pasalnya angka penjangkitan tidak hanya massif, melainkan juga periodik. Jadi, program Wolbachia ini mesti kita dukung, semua elemen harus bergerak bersama untuk mengatasi masalah DBD,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kadar Lusman juga menuturkan bahwa untuk mengatasi DBD bisa dilakukan dengan upaya preventif. Masyarakat Kota Semarang diharapkan olehnya bisa menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak ada lagi potensi perkembangbiakan nyamuk yang punya potensi menularkan DBD.
“Mari mulai perhatikan kebersihan lingkungan di sekitar kita. Jangan sampai ada saluran air yang menggenang, karena ini menjadi tempat favorit bagi nyamuk berkembang biak. Jangan juga menimbun sampah di sekitar kita. Mari kita implementasikan secara mandiri konsep 3M sebagai langkah preventif, menguras bak air, menutup saluran-saluran atau penampungan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, dan mengubur barang-barang yang nantinya bisa mengundang nyamuk datang seperti halnya sampah,” tutupnya.
Koresponden : Wisda