Kadar Lusman: Kualitas Pendidikan Harus Terus Berprogres

0
Foto: Kadar Lusman Memberikan Pemaparan Materi

Kota Semarang – Dinas Pendidikan Kota Semarang menggelar acara sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023/2024. Adapun acara yang berlangsung di Aula gedung B Dinas Pendidikan ini dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Muhammad Afif, Senin (10/4/2023).

Terlihat pula dalam acara tersebut jajaran tamu undangan yang lain, yakni Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Swasti Aswagati yang didampingi Wakil Ketua Rahmulyo dan Sekretaris Anang Budi Utomo serta Anggota Sifin Almufti, Umi Surotud Diniyah, Rohaini, Dyah Ratna Harimurti, Supriyadi, Abdul Majid, dan Lely Purwandari. Hadirinya jajaran anggota legislatif ini tak lain dan tak bukan adalah untuk meningkatkan koordinasi mengenai kebijakan PPDB di Kota Semarang dengan pihak eksekutif.

Foto: Kadar Lusman Bersama Jajaran Tamu Undangan

Sosialisasi PPDB ini diharapkan Kadar Lusman bisa memberikan pemahaman secara inklusif bagi sekolah dan masyarakat mengenai tata cara pendaftaran hingga seleksi yang berlaku. Pihaknya juga mengatakan bahwasanya masih ada sejumlah pihak yang belum memahami berlakunya PPDB ini. Untuk itu, maka sosialisasi menjadi jalan keluar yang efektif, agar kebijakan di dalam dunia pendidikan ini akhirnya bisa diketahui dengan baik oleh publik.

“Faktanya memang masih ada pihak yang belum memahami secara komprehensif kebijakan PPDB. Kebingungan dan kecemasan ini harus dijawab oleh pemerintah, mengingat tugas kita yang paling utama adalah hadir di tengah-tengah masyarakat. Belum lagi, pendidikan adalah cara untuk mewujudkan kecerdasan umum, sebagaimana amanah konstitusi. Melalui sosialisasi ini, harapannya kebijakan PPDB bisa diketahui, teknisnya bisa dilaksanakan di lapangan tanpa ada masalah apapun,” paparnya.

Lebih lanjut, Kadar Lusman juga mengharapkan kebijakan PPDB ini nantinya akan melahirkan dunia pendidikan yang berkualitas. Diakui ataupun tidak, sebagian dari masyarakat masih memandang adanya sekolah favorit dan non favorit. Di sisi lain, seleksi masuk sekolah juga terkadang dimanfaatkan oleh segelintir pihak dan mengakibatkan aksi nepotisme. Untuk itu, Kadar Lusman menegaskan jika pemerintah tidak akan berdiam diri terhadap hal tersebut. Pihak yang melakukan kecurangan dipastikan akan ditindak dengan tegas.

“Pemahaman kita harus diseleraskan bersama. Pertama, pendidikan harus maju, mesti berprogres dengan kualitas yang lebih baik. Harapan kita pendidikannya semua menjadi sekolah favorit, tidak ada lagi sekolah yang non favorit. Kedua, jangan sampai kemudian ketika seleksi muncul aksi titip-menitip, karena ini adalah bagian dari nepotisme yang harus kita lawan bersama-sama. Siapapun pihaknya yang curang, memanipulasi data ketika seleksi, pasti kita tindak tegas, sesuai dengan hukum yang berlaku,” pungkasnya.

Koresponden : WP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here