Kadar Lusman dan Menteri PUPR Tinjau DAS Kali Plumbon

0
Foto: Kadar Lusman Bersama Menteri PUPR Melakukan Kunjungan ke Titik Terdampak Banjir di Kota Semarang

Kota Semarang – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman hadir mendampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan pasca banjir di wilayah Mangkang Kulon RT 3/RW 4 dan Kali Plumbon. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Walikota Semarang Hevearita G Rahayu, Sekda Kota Semarang Iswar Aminudin, Kapolrestabes Kota Semarang, serta OPD terkait.

Adapun peninjauan lokasi pasca banjir ini merupakan bentuk follow up Pemkot Semarang yang bersinergi dengan pemerintah pusat yang diharapkan dapat menciptakan solusi strategis. Dituturkan oleh Kadar Lusman bahwa pihaknya merasa prihatin atas musibah banjir yang terjadi dan kali ini legislatif bersama eksekutif berkoordinasi dengan Menteri PUPR supaya terjalin kerjasama yang sistematis dalam penanganan banjir.

Foto: Kadar Lusman Bersama Menteri PUPR dan Plt. Walikota Semarang Melakukan Diskusi Lapangan

“Banjir yang terjadi ini adalah musibah. Pemkot Semarang baik eksekutif maupun legislatif tentunya bekerja keras untuk menanggulanginya. Hari ini kami bersyukur pemerintah pusat melalui Menteri PUPR, Pak Basuki hadir meninjau langsung. Harapan kami nanti semoga tercipta solusi strategis yang visi utamanya adalah tidak lagi terjadi bencana banjir di Kota Semarang,” ungkapnya.

Lokasi yang dikunjungi dalam peninjauan kali ini di antaranya adalah Kali Plumbon. Titik tersebut merupakan wilayah yang terdampak paling buruk saat banjir melanda. Walaupun warga masyarakat di sekitar DAS Kali Plumbon telah bergotong-royong memperkokoh tanggul, tapi debit air yang terlalu banyak akhirnya menjebol tanggul-tanggul penahan air tersebut.

“Kami apresiasi warga yang selama ini telah bergotong-royong memperkokoh tanggul di DAS Kali Plumbon. Wilayah ini yang paling terdampak musibah banjir kemarin. Akan tetapi, memang debit airnya sangat banyak sehingga tanggul ini jebol,” terang Kadar Lusman.

Setelah dilakukan peninjauan dan diskusi di lapangan, disimpulkan bahwa memang sudah seharusnya sungai-sungai di Kota Semarang diperlebar, karena jika hanya mengandalkan Kali Plumbon saja sebagai media saluran air ke laut, maka tidak akan mampu untuk menampung air dengan debit banyak ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Setelah tadi meninjau, kita berdiskusi bersama dengan Pak Basuki dan Mbak Ita. Inti utamanya adalah terkait dengan pelebaran sungai di Kota Semarang. Pelebaran ini sifatnya horizontal dibarengi dengan pengerukan sedimentasi. Kami meyakini jika Kali Plumbon saja yang menjadi saluran utama air pasti tidak akan mampu. Untuk itu, maka sungai-sungai yang lain juga harus dinormalisasi,” paparnya.

Terakhir, Kadar Lusman juga meminta masyarakat supaya terus melakukan upaya preventif sehingga bencana banjir dapat dicegah. Hal konkret yang bisa dilakukan di antaranya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai, karena dapat menghambat aliran yang menyebabkan banjir.

“Kami sebagai pemerintah tentunya juga meminta supaya masyarakat ikut bergotong-royong bersama mengatasi banjir. Sinergi harus dilaksanakan. Upaya preventif adalah langkah yang paling realistis diimplementasikan. Pertama, mulai dari hal kecil, jangan buang sampah sembarangan karena akan menyumbat aliran sungai. Kedua, jangan dirikan bangunan di sekitar sungai. Selain berbahaya, itu juga bisa menstimulasi terjadinya banjir,” tandasnya.

Koresponden : Wisda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here