Kabupaten Jepara – Belakangan ini banyak terjadi kasus kejahatan dan kekerasan seksual. Bahkan, sebagian pelaku dan korban berasal dari kelompok usia yang terbilang masih anak-anak maupun remaja. Hal ini disampaikan oleh Junarso selaku Wakil Ketua DPRD Jepara dari Fraksi PDI Perjuangan dalam Sosialisasi Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan yang digelar di SO-Cafe Desa Kelet Kecamatan Keling, Senin (31/11/2022).
“Banyak faktor yang bisa mempengaruhi seseorang menjadi pelaku atau korban kekerasan seksual,” ujar Junarso ketika memberikan sambutan.
Menurutnya, pola asuh di dalam keluarga bisa menjadi dasar agar kelak sang anak tidak melakukan kekerasan seksual. Namun, banyak orang tua yang kurang mempedulikan parenting yang baik dan benar dalam mendidik anaknya.
“Kesalahan yang tidak disadari oleh kebanyakan orang tua disebabkan karena minimnya pengetahuan sebelum dan sesudah menikah dan pastinya setelah punya anak,” terang Junarso.
Maka dari itu Junarso menekankan pentingnya peningkatan kapasitas bagi orang tua agar mampu bertanggung-jawab terhadap anak, sehingga orang tua mampu melakukan fungsi pengasuhan dengan baik seperti mendidik, memelihara, dan melindungi anak dengan baik.
“Peran dominan dalam pembentukan karakter anak berasal dari keluarga,” imbuhnya.
Di sisi lain, adanya batasan komunikasi antara anak dengan orang tua membuat anak lebih memilih bermain gawai. Padahal, adiksi gawai membawa dampak buruk bagi anak. Maraknya permainan dalam gawai yang berbau kekerasan seperti memukul, melukai, dan lain sebagainya ternyata dapat menjadi referensi anak dalam menyelesaikan masalah.
“Seringnya anak beraktivitas dengan gawai juga mengurangi kepekaan sosial dan emosional anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya,” ungkapnya.
“Hal inilah yang kemudian membuat orang tua cenderung gagap dalam mengasuh anak, utamanya dalam pengawasan penggunaan media digital,” tandas Junarso.
Koresponden : Agus Budianto