Kabupaten Banyumas – Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Banyumas, mempunyai aplikasi bernama Salinmas (Sampah Online Banyumas) yaitu, bentuk upaya pemerintah Banyumas dalam mengatasi permasalahan sampah. Aplikasi ini berfokus pada kampanye pengelolaan, pemilihan, serta pengumpulan sampah secara masif, terutama pada jenis sampah rumah tangga. Selain itu, juga ada ‘Sumpah Beruang’, yaitu Sulap Sampah Berubah Menjadi Uang.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Jenderal Soedirman bersama dosen pembimbingnya, Indah Setiawati, S.P., M.P., melakukan ausidensi dengan Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein, di Kantor Bupati Banyumas, Kamis (15/9/2022).
Mereka terdiri dari Mahila Asana sebagai ketua Tim dan beranggotakan Reza Nur A’idah, Akmal Ryan Muttaqin, Divandra Putri Luvithania, serta Sandra Novitasari yang masuk Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), yang diselenggarakan oleh Kemdikbud tahun 2022. Pada audiensi ini, mereka melaporkan hasil penelitian tentang pengelolaan minyak jelantah.
Dosen pembimbing, Indah Setiawati menjelaskan, penelitian ini dilakukan karena melihat urgensi dari permasalahan yang terjadi di masyarakat, yaitu memiliki kecenderungan menggunakan minyak jelantah dua kali atau lebih, serta membuang limbah minyak jelantah ke saluran air. Tindakan tersebut termasuk ke dalam perilaku menyimpang karena dapat mencemari kualitas air, serta menghambat saluran air. Meskipun demikian, perilaku tersebut masih terjadi hingga saat ini. Hal ini dikarenakan, minimnya pengetahuan masyarakat akan dampak yang akan ditimbulkan.
“Maka, diperlukan adanya model pengelolaan untuk limbah minyak jelantah yang dikelola di bawah Pemkab. Banyumas, mengingat rata-rata konsumsi minyak goreng per kapita di Kab. Banyumas pada tahun 2020 dan 2021 mencapai 0,275 dan 0,264 liter/minggu. Data tersebut berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 termasuk ke dalam jumlah yang tinggi,” jelasnya.
Sebagai Inovator, Indah mengaku sudah membuat sabun dari minyak jelantah dan mahasiswanya juga sudah membuat lilin aromaterapy dari jelantah. Pihaknya berharap, hasil dari penelitian yang dilakukan Tim PKM-RSH Unsoed ini, dapat mendukung program pemerintah yang sudah ada yaitu, pada aplikasi ‘Salinmas’ dan aplikasi ‘Sumpah Beruang’, serta dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Sementara itu, Bupati Husein, yang juga Kader PDI Perjuangan Banyumas mengatakan, pihaknya menyetujui atas inovasi yang direncanakan Tim PKM-RSH Unsoed pada pengolahan limbah di Banyumas.
“Saya harap, hasil dari penelitian yang dilakukan Tim PKM-RSH Unsoed ini, nantinya membantu dalam proses pengembangan inovasi, maupun program yang berkaitan dengan pengelolaan limbah minyak jelantah sebagai salah satu upaya mengurangi sampah (Zero Waste),” pungkasnya.
Koresponden : Karsim