Kabupaten Pati – DPC PDI Perjuangan Kab. Pati mengikuti acara seminar virtual peluncuran buku dari ibunda Megawati Soekarnoputri yang dilaksanakan di Kantor DPC PDI Perjuangan Kab. Pati, Rabu (24/3/2021).
Dalam rangka ikut mensukseskan rangkaian acara HUT PDI Perjuangan ke-48, DPC PDI Perjuangan Kab. Pati mengikuti acara Zoom Meeting secara virtual. Tidak lupa, pada pelaksanaan ini pun tetap begitu memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku di masyarakat.
Sebagaimana diketahui, DPP PDI Perjuangan menyelenggarakan peluncuran buku tentang ibunda Megawati Soekarnoputri dengan judul “Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Merawat Alam”.
Pada acara tersebut diikuti oleh DPC PDI Perjuangan Kab. Pati, PAC, dan Korps Komunitas Juang Pati. Adapaun pengurus Ranting dan Anak Ranting serta segenap kader Partai mengikuti secara daring dari rumah masing-masing, dikarenakan masih adanya pembatasan jumlah dalam sebuah kegiatan tatap muka.
Pada sambutannya, ibunda Megawati Soekarnoputri berpesan, “Negara kita ini kaya raya, jadi jangan berfikir ketahanan pangan, tapi kita harus berfikir kedaulatan karena itu berbeda. Jika kita berfikir ketahanan pangan kalau pangan habis kita bisa impor, tapi kalau kedaulatan kita bisa olah dengan maksimal, maka kita bisa mengekspor bahan makanan tersebut,” pesannya.
Sementara itu, dalam kesempatan ini Ali Badrudin selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pati menyampaikan rasa terima kasih kepada ibunda Megawati Soekarnoputri.
“Terima kasih untuk ibunda Megawati Soekarnoputri, karena dengan idenya untuk terus mengajarkan keseimbangan alam raya dan mencintai apa yang ada di pelosok negeri ini. Harapannya semoga semua bisa melanjutkan kiprah dari ibunda Megawati Soekarnoputri untuk lebih mencintai alam ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sekjend PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, ibunda Megawati merupakan tokoh nasional yang memiliki pengalaman banyak dan selalu mengajarkan bagaimana menjaga keseimbangan alam raya, flora, fauna, dan semangat berdikari serta berpesan agar seluruh manusia harus terus merawat gemah ripah loh jinawi ini.
“Karena pada dasarnya ketika keseimbangan ekosistem terjaga, maka hal ini juga yang nantinya akan kembali kepada manfaat yang diperoleh tiap kader sendiri,” pungkas Hasto.
Koresponden : Miftakhul Qomariyah